BATAMXINWEN.COM — Tim Ops Disater Victim Identification (DVI) Polda Kepri bersama tim DVI Polisi Kerajaan Malaysia berhasil mengidentifikasi 11 dari 51 orang TKI ilegal yang tenggelam dalam musibah kapal kayu di Perairan Mersing, Johor, Malaysia.
Tiga Janazah berhasil teridentifikasi Tim Ops Disater Victim Identification (DVI) Polda Kepri yakni Zakarias Suri, Pria asal Desa Lipamali, Kecamatan Koba Lima, Kabupaten Malaka, NTT , Samsuri pria desa Sambi Jajar, Tulung Agung , dan Muhlip pria asal Kampung Wijen, Desa Kelembu, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.
“Sebelas sudah berhasil diidentifikasi, dan kita masih terus lakukan identifikasi untuk lainnya,” kata Irjen Pol Sam Budigusdian, Minggu (29/1) sore, saat gelar ekspos di RS Bhayangkara Polda Kepri, Nongsa.
Sedangkan yang berhasil diidentifikasi tim polisi Malaysia diantaranya, Maria Yuliana Reku (perempuan dari Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur). Lalu Rasid bin Suwir, dari Desa Telagah Beringin Kuning di Kabupaten Sampang, Lambertus Luan, dari Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
Sayideh, Desa Jeteh, Bira Barat, Kabupaten Sampang. Kemudian Hamidah dari Bangkalan, Sulistiowati dari Bojonegoro, Jawa Timur, Suana dari Sampang Madura, dan Marto dari Bangkalan, Jawa Timur.
Kata Kapolda , adapun 18 orang korban TKI tewas yang ditemukan di Perairan Kepri ini diantaranya, 12 orang laki laki dan 2 perempuan ditemukan di Perairan Bintan. Sedangkan 4 orang laki laki lainnya ditemukan di Perairan Nongsa. Kemudian kesemuanya itu dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri, untuk dilakukan identifikasi.
“Kita sendiri menemukan 18 jenazah, yang diduga sebagai korban TKI kapal tenggelam dan tewas di Perairan Mersing, Johor, lantaran terbawa arus kuat musim utara. 17 jenazah dalam kondisi yang utuh, sedangkan satu orang lagi kondisi bodypart. Dan berhasil didentifikasi sebanyak 3 orang,” ujar Kapolda.
Sedangkan 33 orang korban TKI lainnya, ditemukan oleh kepolisian kerajaan Malaysia, 8 orang diantaranya dalam keadaan hidup yang terdiri dari 1 orang laki laki warga Malaysia, dan 7 orang WNI (1 asal Madura, 4 asal Batam dan 2 orang perempuan asal Jawa Timur).
“Untuk korban TKI tewas yang ditemukan kepolisian Malaysia sebanyak 25 orang, terdiri dari 17 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Sedangkan yang sudah berhasil mereka identifikasi itu juga sebanyak 8 orang,” ucap Kapolda.
Jadi, ungkap Irjen Pol Sam, untuk total keseluruhan korban TKI yang berhasil ditemukan saat ini sebanyak 51 orang. Delapan orang dalam keadaan hidup, dan 43 orang lainnya dalam keadaan tewas.
Ia mengatakan, adapun keberhasilan dari tim DVI mengungkap identitas para korban tersebut, berdasarkan data ante morten, dan post morten yang dimiliki si korban, yang kemudian dicocokan dengan data dari pihak keluarga.
“Kita melakukan identifikasi melalui dua data, yaitu data ante mortem dan post mortem. Baik itu langkah pemeriksaan melalui Dental Medis Properti, Dental Sidik Jari, serta dari identitas yang melekat di jasad korban,” kata Kapolda.
Imbuh Kapolda, untuk melakukan tindakan DVI terhadap 15 orang korban lain nya, pihaknya menghimbau kepada pihak keluarga untuk dapat memberikan data, atas keluarga mereka (korban) yang sudah ditemukan. Sehingga akan memudahkan tim DVI Polda Kepri untuk melakukan identifikasi jenazah.(red/tan)