BATAMXINWEN.COM — Melalui sambungan seluler Akim keluarga korban lift jatuh mengaku anaknya mengalami kaki yang terkilir dan sudah berobat ke Sinsei. Selasa (7/3/17).
Ia juga menjelaskan bahwa akibat rusaknya lift hotel the BCC Hotel and Residence itu, kini ia tidak lagi berani tinggal di apartemen lantai 11, untuk saat ini bersama anak dan istrinya ia pindah ke Batu Aji.
Hingga saat ini dalam pengobatan anaknya ia memakai biaya sendiri, belum ada bantuan dari pihak managemen BCC, padahal sudah kedua kalinya keluarganya mengalami insiden tersebut. Ia juga mengaku siap menjadi menjadi saksi atas pernyataan tersebut.
” Ini sudah kedua kalinya keluarga saya menjadi korban, awal jatuh dulu istri saya, kami sempat melapor ke security tapi mereka hanya bilang- hati-hati saja. Kalau Jumat, Sabtu saya tidak beranilah naik lift itu, kalau hari biasa saya berani, karena 2 hari itu disaat tamunya sedang ramai,” ujar Akim.
Akim mengaku beruntung hanya anaknya yang mengalami kecelakaan itu, kalau sempat dirinya mungkin ia sudah meninggal karena ia memiliki riwayat penyakit jantung.
” Untung masih anak saya, dan hanya kakinya yang terkilir. Kalau sempat saya mungkin saya sudah meninggal karena saya ada riwayat sakit jantung,” ujarnya.
Sementara itu, Saat awak media Batamxinwen.com berusaha menkonfirmasi pukul 15.39.(7/03/2017) melalui sambungan selularnya no 08117xxxxx dan 081270xxxxxx serta juga melakukan sms kebenarannya adanya jatuhnya lift dihotel BCC and Residance terhadap Kuasa hukum PT. Bumi Megah Semesta (BMS) Hendie Devitra belum memberikan jawaban.
Seperti dilansir Kejoranews, Conti Chandra Pemilik sah PT. Bumi Megah Semesta (BMS) pengelola The BCC Hotel and Residence mengatakan , bahwa jatuhnya lift itu mengakui fakta tersebut, dan menurutnya jatuhnya lift itu karena selama 6 tahun terakhir lift tersebut tidak ada perawatan dari pihak managemen lama.
” Memang lift itu jatuh, sekarang mereka keluarga Akim yang menjadi korban tidak lagi berani tinggal di hotel, mereka sudah pindah di Batu Aji. Anaknya yang menjadi korban sampai sekarang masih syok dan kakinya sakit setelah jatuhnya lift itu. Anak dia sekarang sedang berobat di Sinsei. Kita malah senang ada berita ini, agar tidak ada lagi korban-korban lain. Kita juga sudah sampaikan surat ke Walikota Batam agar menyegel 4 lift BCC ini, karena bahaya untuk tamu,” ujar Conti Chandra.
Sementara itu Alfonso Napitupulu, SH., MH., Kuasa hukum Conti Chandra mengatakan, Hendie Devitra tidak bisa mengatasnamakan sebagai Kuasa hukum PT. Bumi Megah Semesta (BMS) pengelola The BCC Hotel and Residence karena Tjipta Fudjiarta tidak lagi memiliki legalitas hukum atas perusahaan dan hotel itu.
” Mana bisa mereka keberatan, Tjipta dan PHnya itu ngawur, mereka itu perizinannya sudah tidak berlaku, sekarang itu sesuai Kemenkumham Conti Chandra sebagai pemilik sah PT. Bumi Megah Semesta (BMS) pengelola The BCC Hotel and Residence. Saya harap mereka tidak lagi mengaku-ngaku sebagai pemilik PT. Bumi Megah Semesta (BMS) atau sebagai pengelola The BCC Hotel and Residence, tidak hak mereka keberatan atas berita itu, karena itu fakta bahkan ada korbannya. Bahkan kalau media ini merasa keberatan karena dibilang beritanya hoax, ya laporkan saja balik mereka, atas pencemaran nama baik media -media kalian,” ujar Alfonso melalui sambungan seluler.
Alfonso juga mengakui bahwa mereka memiliki surat ketidak layakan atau laik penggunaan Lift BCC hotel dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Batam.(red/tan).
Sumber: Kejoranews.com dan BatamXinwen.com