60 Ton Limbah Oil Sludge Cemari Pantai Nongsa Sepanjang 1,2 Kilometer

BATAMXINWEN.COM — Lebih kurang 60 ton limbah B3 jenis Oil slidge yang diduga berasal dari kapal tengker melintas diperairan internasional kembali merusak pantai Nongsa, Batam. parahnya hal ini hampir terjadi setiap tahunnya dan kali ini 1, 2 kilometer tercemar.

Pembuangan limbah Oli Slidge ini diduga dilakukan oknum tidak bertanggungjawab yang diambil dari pemersihan kapal tengker melintas diperairan internasional dan dibuang sembarangan sehingga dibawa arus kebibir pantai Nongsa, Batam.

Ironisnya, perbuatan oknum tersebut berdampak terhadap ekositem biota laut sehingga berdampak terhadap penghasilan nelayanan tempatan dan sekitarnya. parahnya lagi pantai yang merupakan ikon wisata tak bisa lagi dinikmati pengunjung khususnya turis maupun warga Batam.

Menurut salah seorang nelayan Ltf(42) mengaku limbah itu selain membuat ikan-ikan mati juga merusak sarana tangkap nelayan berupa bubu dan jaring serta kelong yang ikut terkena limbah yang tergolong Bahan Bahaya Beracun (B3).

“Limbahnya kental dan lengket serta sulit untuk dicuci meski menggunakan minyak. Untuk sarana tangkap nelayan yang sudah terkena limbah tak mungkin bisa dipakai lagi, karena ikan sudah tidak mau mendekat karena bau minyak” kata Ltf terhadap awak media. Selasa(24/01/2017) dilokasi.

Kata Dia, Akibat pencemaran itu, warga terpaksa menarik perahu yang biasa mereka gunakan untuk melaut ke darat untuk dibersihkan. Kalau tidak dibersihkan, ikannya tidak mau mendekat saat kami melaut, karena bau minyak.

Warga berharap, pemerintah segera menindaklanjuti permasalahan pencemaran laut itu karena hampir setiap tahunnya terjadi. Sebab kalau tidak segera dibersihkan, selain mengancam habitat laut yang lainnya juga merugikan nelayan.

“Kita juga berharap agar kepolisian mengungkap dan menangkap pelakunya, karena setiap tahun kita mengalami masalah yang sama,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dendi Purnomo mengatakan, Minggu(22/01/2017) lalu timnya sudah turun ambil sample dan mengukur tingkat paparan Oil Slidge, sudah didokumentasikan berapa panjang pantai yang tercemar serta sedang berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk MPA Singapore.

“hasil perhitungan kita hampir 60 ton Oli Slidge dipantai dan pantai sepanjang 1,2 kilometer,” Kata Dendi melalui sambungan selularnya.

Selain itu, kata dia, kita sudah koordinasikan dengan Kementrian Lingkungan Hidup dan kehutanan(KLKH) pusat dan Perhubungan terkait permasalahan limbah ini.

beberapa waktu lalu, pihaknya juga pernah pernah dilakukan beberpa kali rapat namun belum ada hasil yang signifikan. dan pemko juga punya mou bersama Bakamla melakuka patroli diperairan Batam namun susah menemukan pelaku pembuangan ilegal ini.

“sample akan dikirim ke Lemigas untuk identifikasi karakteristik minyak, tahun ini memang cuma 1 sedangkan tahun lalu juga satu,” pungkasnya.(red).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here