BATAMXINWEN.COM, BATAM – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Kepri, Ahmad Ma’ruf menyebutkan, ada 70 investor asing dari Tiongkok, Jepang dan Amerika Serikat yang akan menanamkan investasi di Batam dengan nilai mencapai Rp10 Triliun.
“Dengan adanya investasi yang masuk ini, diharapkan akan membuat pertumbuhan ekonomi Batam menjadi naik lagi. Rencananya setelah Imlek ini mereka (Investor) akan mulai melakukan perizinan,” jelas saat menemani para investor tersebut bertemu dengan Kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo di MPP Batam Center, Selasa (6/2) siang.
Para investor ini, terangnya lagi, akan mengembangkan bisnisnya di bidang Industri Plastik. Dimana di Tiongkok, telah diterapkan sebuah larangan terkait impor plastik bekas sejak awal tahun 2018.
Hal inilah yang menyebabkan perusahaan tersebut hengkang dari Tiongkok dan mencari peluang-peluang untuk bisa membuka usahanya di Batam.
“Salah satu tujuan utama mereka adalah, negara-negara Asean, khususnya Batam. Kota industri ini menjadi salah satu pilihan menarik, karena letaknya yang strategis dan insentif fiskal berupa pembebasan Bea Masuk, PPN dan PPNBM. Setelah semua izin diselesaikan, mereka akan langsung kerja. Dan akan menyerap tenaga kerja banyak,” jelasnya.
Ketika disinggung mengenai faktor lingkungan dari adanya industri ini, Ma’aruf mengatakan hal tersebut tidak akan menimbulkan masalah.
Mengingat regulasi dalam negeri Indonesia telah memproteksi sedemikian rupa, sehingga dampak lingkungan hidup dari industri daur ulang plastik bisa dikendalikan.
“Sudah dilindungi melalui lembaga negara yang berkaitan dengan Lingkungan Hidup, Perindustrian dan Perdagangan. Yang pasti sudah aman,” jelasnya.
Sementara itu, Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan pihaknya siap melayani investor yang masuk ke Batam. Bukan hanya, pelayanan perizinan yang berkaitan dengan BP Batam, tapi juga akan mengawal pengurusan izin di lembaga lain.
“Kami akan ikut mengawal dan meyakinkan bahwa proses di lembaga lain, akan berjalan dengan cepat dan aman. Jika menemui kendala di lapangan, bisa langsung hubungi BP Batam,” jelasnya.