
BATAMXINWEN.COM, Lingga – Permainan arena hiburan berhadiah beraneka ragam hadiah menggunakan kupon terindikasi berbau judi di desa Desa Beridat Kecamatan Pesisir Kabuapten Lingga, parahnya permainan hiburan tersebut diduga tida memiliki izin pemerintah setempat.
Arena hiburan rakyat yang berkeliling antar pulau ini keberadaannya menuai pro dan kontra warga tempatan bahkan menjadi pembicaraan yang viral didesa tersebut, ada yang mendukung dan tidak sedikit pihak yang kurang mendukung hal ini di sebabkan tercium adanya dugaan arena perjudian di tempat tersebut.
”Kita nanti bayar trus di kasih kupon habis itu, ada alat yang di putar atau di undi, kalau kita beruntung kita dapat hadiah, kalau tak rokok, minyak makan dan masih banyak lagi.” Kata Udin warga Dabo yang mengaku baru kali ini ikut bermain Sabtu (1/4/2017).
Menurut Udin setiap harinya terutama malam minggu tempat arena permainan ini sangat ramai di kunjungi masyarakat, ada arena bermain untuk anak-anak tempat untuk membeli kopi atau semacam warung.
Namun yang paling ramai di kunjungi orang adalah arena ketangkasan atau permainan hadiah, terkadang arena ketangkasan yang mendapat hadiah tersebut sampai larut malam, meski banyak yang mengaku kalau sampai ratusan ribu bahkan hampir jutaan namun warga masih memadati arena tersebut.
“orang penasaran karena hadiahnya banyak dan benar-benar mengandalkan faktor keberuntungan.” ujarnya.
Hal yang sama juga di ungkapkan Burhan, selain dijadikan tempat hiburan alternatif, arena permainan tersebut apabila di kelola bisa menguntungkan pendapatan daerah, hal ini di karenakan tempat arena bermain tersebut sangat ramai di kunjungi warga, Burhan mencontohkan para petugas parkir bisa memungut retrebusi karena kendaraan yang parkir sangat banyak dan bahkan sampai tidak tersusun rapi.
”Ini bisa menjadi PAD kenapa tidak di kelola.”ungkapnya,
Sementara itu Kepala Desa Beridat Idris saat di konfirmasi mengaku pihaknya tidak pernah mengeluarkan izin untuk arena permainan tersebut, menurut Idris beberapa waktu lalu memang ada orang yang meminta izin untuk membuat arena permaian khususnya di malam hari,
sebagai kepala Desa Idris mengaku hanya mengizinkan pemakaian tempat, namun terkait apa saja permainan yang ada di dalamnya Idris mengaku tidak mengetahui.
”Kita hanya mengizinkan pemakaian tempat, kalau isi di dalamnya saya tidak tahu, itupun tidak ada surat-surat hanya lisan saja.pungkasnya.(red/jhoni).