BatamXinwen, Batam – 18 perusahaan lokal dan asing bersaing untuk mengelola dam Tembesi di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau, salah satu yang tertarik adalah PT Adhya Tirta Batam (ATB).
“Sistem kerjasamanya adalah kerjasama pemanfaatan aset (KSP) dan siapa saja bisa ikut baik swasta, BUMN dan lainnya,” kata Deputi IV BP Batam Eko Budi Soepriyanto sebagaimana dilansir Antara di Batam.
Menurut Eko, tender pengelolaan dam Tembesi akan segera dibuka dan market soundingnya akan segera dimulai pada April.
Eko mengatakan dalam proses lelang itu, pemenang nantinya akan menangani enam kegiatan.
Mulai dari proses hulu produksi air baku di Dam Tembesi, kemudian dari waduk ke transmisi, dari transmisi ke Water Treatment Plant (WTP), dari WTP ke reservoir dan dari reservoir ke titik distribusi.
“Termasuk pemeliharaan pipa dan pemeliharaan waduknya,” kata Eko.
Sementara proses hilirnya air baku akan dikelola menjadi air bersih dan akan diberikan kepada PT ATB yang masih terikat konsesi pengelolaan air hingga tahun 2020.
Namun setelah konsesi selesai, akan menjadi tanggungjawab pemenang tender untuk pengelolaan air di Batam.
Eko menambahkan dalam menentukan pemenang lelang, pihaknya akan melihat kapabilitas dan kemampuan finansial perusahaan.
Menurut Eko kapabilitas diprioritaskan kepada perusahaan yang memiliki pengalaman dalam membangun infrastruktur air seperti WTP.
“Kami akan prioritaskan untuk perusahaan yang buat WTP,” katanya.
Selain itu pihaknya akan memprioritaskan perusahaan lokal. Sementara perusahaan asing harus menjalin kerjasama dengan perusahaan lokal.
“Penyertaan modalnya harus lebih banyak lokal dengan perbandingan paling kecil adalah 51 banding 49,” katanya.
Salah satu kriteria perusahaan yang dapat memenangkan lelang pengelolaan air bersih kaya Eko harus berpengalaman dan bisa melakukan konstruksi instalasi pengelolaan air (IPA).(*)