BATAMXINWEN – Mulai 12 Februari mendatang warga negara Indonesia bisa menikmati fasilitas bebas visa ketika mengunjungi Republik Belarus atau yang juga dikenal sebagai Belarusia.
Duta Besar Republik Belarus untuk Indonesia Vladimir Lopato-Zagorsky mengatakan bahwa pengunjung dari Indonesia akan diperbolehkan masuk ke Negara Eropa Timur tersebut dan menetap selama lima hari berturut-turut.
“Masa tinggal selama lima hari mungkin menimbulkan pertanyaan, namun ini adalah langkah awal yang sangat baik,” kata Dubes Vladimir dalam acara jumpa pers di Kedutaan Besar Republik Belarus di Jakarta, Kamis (26/1/2017) seperti dikutip dari Antara.
Dalam satu tahun, pengunjung akan diperbolehkan untuk menetap di Belarus selama 90 hari tanpa keharusan untuk memiliki visa kunjungan, namun mereka tidak dapat menetap selama lebih dari hari berturut-turut, lanjutnya.
Sehingga, jika wisatawan ingin mengunjungi dan menetap di Belarus selama lebih dari lima hari, mereka dapat singgah sejenak ke kota Kiev yang merupakan ibu kota Ukraina, atau Moskow yang merupakan ibu kota Rusia.
“Namun, kami juga menyediakan layanan visa on arrival (visa pada kedatangan) yang bisa didapatkan di bandar udara internasional Minsk (ibu kota Belarusia), dan visa tersebut memberikan izin tinggal selama 30 hari,” lanjutnya.
Adapun dokumen-dokumen yang diperlukan untuk dapat memasuki Belarus dengan kebebasan visa termasuk paspor, uang sejumlah minimum 25 Euro (atau jumlah yang sama dalam dollar AS atau Rubel Belarus) untuk setiap hari selama berada disana, dan juga asuransi kesehatan yang berlaku di Negara tersebut dengan santunan tunai minimal 10,000 Euro.
Pada kesempatan yang sama, Dubes Vladimir yang juga merupakan mantan Dubes Belarusia untuk Suriah, menjelaskan bahwa Indonesia dan Belarusia memiliki hubungan ekonomi dan politik yang sangat baik, terutama dalam beberapa waktu terakhir ini.
Di tahun 2016, kerjasama perdagangan antara Indonesia dan Belarusia mencapai lebih kurang 200 juta dollar AS dan hal ini menempatkan Belarusia sebagai salah satu Negara teratas sebagai partner dagang Indonesia dalam kategori Negara yang berasal dari Eropa tengah dan Timur, ungkapnya.
Ia berharap agar kebijakan pariwisata yang baru saja ditetapkan oleh Pemerintahnya dapat memperkuat hubungan bilateral antar kedua Negara.
“Kami yakin bahwa angka perdagangan antara kedua negara akan semakin meningkat, dan bersamaan dengan itu, semakin banyak orang Indonesia yang akan tertarik untuk mengunjungi Belarusia,” jelasnya. (yus)