Berangnya LAM Kepri saat Taman Budaya Raja Ali Haji Tidak Terawat

Pintu masuk ke objek wisata di Kepri yaitu taman Budaya Raja Ali.

Batamxinwen, Tanjungpinang – Penamaan salah satu tokoh besar menjadi nama dari salah satu objek wisata di Kepri yaitu taman Budaya Raja Ali. Miris,  kebesaran namanya justru tidak pada tempatnya. Di mana kawasan tersebut tidak terurus bahkan banyak kotoran burung.

Panglima Hulubalang LAM Kepri Kota Tanjungpinang Yudi Irawan terkait hal tersebut  berang terkait kondisi penamaan taman Budaya Raja Ali tersebut.  “Insya Allah, kita akan tidak lanjuti, karna ini merupakan taman yang memakai nama pahlawan,” tegasnya, Senin (22/4/2024).

Sementara Kepala Dispar Pariwisata dan Kebudayaan Tanjungpinang, Nazri terkait permasalahan taman Budaya Raja Ali Haji saat diminta keterangan melalui sambungan Whatsapp tidak membalas pesan yang dikirim kepadanya.

Diketahui, Raja Ali Haji  bin Raja Haji Ahmad atau biasa dipanggil Raja Ali Haji adalah ulama, sejarawan, sastrawan dan pujangga keturunan bugis dan melayu pada abad ke-19.

Raja Ali Haji dikenal sebagai seorang pencatat pertama dasar dasar tata bahasa Melayu lewat buku pedoman bahasa yaitu buku yang menjadi standard bahasa Melayu.

Bahasa Melayu standard (juga disebut bahasa Melayu baku) karena itulah dalam Kongres Pemuda Indonesia 28 Oktober ditetapkan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia.

Gelar pahlawan Nasional diberikan kepada RAH Pada tanggal 10 November 2004 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada saat peringatan Hari Pahlawan 10 November di Istana Negara, Jakarta.

Buku karya RAH berjudul Kitab Pengetahuan Bahasa  telah ditetapkan dalam Kongres Pemuda Indonesia 28 Oktober 1928 sebagai bahasa nasional Indonesia. Atas dasar kontribusi yang sangat penting inilah, penghargaan tersebut memang layak diberikan kepada Raja Ali Haji.(m.holul)

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here