BatamXinwen, Bintan – Batik yang menjadi nilau budaya khas di Indonesia menjamur ke seluruh penjuru. Berbagai daerah pun ikut tampil dengan gaya batik yang masing-masing punya style dan design tersendiri. Tak ketinggalan, Kabupaten Bintan beberapa tahun lalu juga mengenalkan batik khas Bintan yang bermotifkan dugong.
Batik dugong awalnya terinspirasi dari maskot Kabupaten Bintan yaitu seekor dugong. Kreasi ini lahir dari tangan pengrajin kreasi yang juga merupakan penggagas batik gonggong sebagai batik khas Kepulauan Riau.
Hingga akhirnya pada Januari 2017 lalu, Bupati Bintan Apri Sujadi, menetapkan “padi emas” sebagai motif batik khas Bintan. Penetapan padi emas ini telah menjalani keseluruhan penelusuran, termasuk sejarah padi emas itu sendiri di Bintan.
“Padi emas ini murni Bintan. Warisan turun-temurun Melayu ini yang harus dimunculkan ke permukaan. Padi emas ini telah dikenal sejak Kerajaan Melayu Bentan. Bahkan, sejarahnya termaktub dalam bab-bab awal kitab sejarah Melayu atau Sulalatus Salatin”, Kata Apri saat pertama kali mengenalkan batik padi emas di Galery Dekranasda tahun lalu.
Membuktikan komitmen pengembangan batik ini, Pemkab Bintan melalui Dinas terkait menggelar pelatihan membatik di Aula Kantot Camat Seri Kuala Lobam, Selasa pagi (28/8). Wakil Bupati Bintan Dalmasri Syam, yang membuka kegiatan ini secara langsung memberikan apresiasi penuh kepada para pengrajin batik yang ada.
Dalam sambutannya, Dalmasri dengan tegas mengatakan bahwa pelatihan semacam ini jangan sampai menjadi ceremonial belaka. Harus ada feedback yang bisa bermanfaat bagi peserta dan juga daerah.
“Pelatihan ini akan sangat bermanfaat jika kita ikuti dengan serius dan berkesinambungan, artinya tidak berhenti di sini. Batik kita sudah mulai mencuri perhatian turis asing di Lagoi, tinggal bagaimana kita terus mengembangkan dengan inovasi dan kreasi. Pasar internasional pun bisa kita tembus,” ujarnya dengan yakin.
Pelatihan ini digagas langsung oleh TP PKK Kabupaten Bintan bekerjasama dengan Dinas PMD Kabupaten Bintan. Herdawati selaku Wakil Ketua TP PKK Bintan saat menyampaikan laporan sempat menuturkan keinginannya agar para kader PKK bisa andil dan ikut ambil bagian.
Kadia PMD Bintan Rony Kartika saat dihubungi juga mengatakan bahwa program ini nantinya menjadi batu loncatan. Secara berkesinambungan nantinya Kelurahan/Desa diharapkan dapat menjadi motor penggerak kelanjutan program pelatihan membatik ini.
“Ini salah satu pengenalan dulu,narasumber khusus dari luar kita hadirkan. Untuk bisa apalagi mahir dalam membatik tidak cukup dengan satu pertemuan, harus terjadwal dengan baik. Langkah pertama kita ingin pengrajin batik bisa punya keahlian, selanjutnya baru pembinaan untuk pengembangan di segi usaha”, pungkasnya.(and).