Batamxinwen – Pengemudi motor sangkut (boat pancung) yang ada di pelabuhan pancung sekupang, merupakan salah satu Transportasi laut tertua yang ada di kota Batam.

Pasalnya, transportasi ini sudah beroprasi sejak 50 tahun lalu, tepatnya pada 3 januari 1968, Namun kini, persatuan transportasi tersebut beranggotakan 121 orang pengemudi. Transportasi itu sendiri, melayani rute penyebrangan sekupang -belakang padang dan pulau sekitar Batam, dengan ongkos sebesar Rp 15 ribu per orang sekali penyebrangan.
Kendaraan yang dapat mengangkut penumpang sebanyak 15 orang itu berupa boat fiber, dengan mesin penggerak berbahan bakar bensin yang dapat melaju dengan kecepatan 60 km/ jam. Menjadi satu-satunya angkutan penyebrangan warga kecamatan belakang padang guna menunjang mobilitas sehari-hari.
Usman mandala, ketua persatuan pengemudi motor sangkut (PPMS) belakang padang – batam saat di temui (8/3) mengatakan, transportasi ini sudah lama beroprasi, awalnya para tekong (pengemudi) boat hanya mengantar sanak saudara yang ingin berpergian ke Batam. seiring waktu, berkembang menjadi angkutan komersial hingga kini.
“dulu waktu Batam masih hutan, orang tua saya hanya mengantar keluarga yang berpergian ke batam dari belakang padang guna memenuhi kebutuhan sehari-hari,”kata usman.
Disamping itu, Anto seorang pengemudi motor sangkut menuturkan, omset dari mengemudi motor sangkut Rp 150 ribu sekali jalan, dalam sehari dirinya mengaku mendapat jatah dua kali trip penyebrangan sesuai nomor antrian yang ada dipelabuhan.
“Lumayan penghasilanya, cukup menutupi kebutuhan dan juga oprasional,” ucapnya.
Namun disisi lain, para pengemudi belum cukup memperhatikan keselamatan para penumpang. terlihat, dari minimnya life jaket yang terdapat di dalam boat tersebut saat menyebrang. (pca)