BatamXinwen, Batam – Badan Pengusahaan (BP) Batam bersama pimpinan teknologi global Xiaomi menyelenggarakan Supplier Investment Summit, untuk meningkatkan kawasan manufaktur lokal, Senin (7/5).
Kegiatan tersebut merupakan misi BP Batam untuk mendorong investasi asing dengan potensi senilai USD 315juta ke dalam industri manufaktur smartphone di Indonesia serta menciptakan 10ribu lapangan kerja.

Supplier Investment Summit dihadiri lebih dari 20 pemasok komponen smartphone global untuk memberikan pemahaman tentang ekosistem manufaktur di Indonesia dengan tujuan Indonesia menjadi pabrik komponen smartphone.
Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo menyambut baik para partisipan dalam forum bisnis tersebut. Ia mengatakan, forum bisnis yang digagas oleh Xiaomi ini merupakan sebuah langkah penting memyambut gelombang baru investasi asing.

“Kita juga perlu mempertimbangkan bagaimana kegiatan ini dapat mempercepat laju transformasi Indonesia menjadi salah satu negara dengan perekonomian digital terbesar di dunia,” katanya.
Lukita menilai Batam sangat siap sebagai tujuan investasi yang kompetitif baik di Asia maupun Dunia. Hal itu dilihat dari ketersediaan infrastruktur, letak geografis yang strategis dan dukungan pemerintah dalam kemudahan perizinan investasi.
“Dukungan BP Batam salah satunya adalah kemudahan investasi melalui program izin investasi 3 jam (i23j),” ujarnya.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) mencatat nilai investasi lebih dari USD1,15 miliar berasal dari 73 proyek di Batam tahun lalu. Jika seluruh supplier kompenen smartphone global pada kegiatan kali itu membangun pabrik di Indonesia, diperkirakan nilai investasi dapat mencapai USD315 juta dengan menyerap 10.000 tenaga kerja.
“Kami sangat senang dapat bekerjasama dengan BP Batam menjamu supplier global dalam kegiatan ini. Kami yakin mereka (supplier) dapat melihat langsung potensi pasar serta iklim investasi di Batam,” ujar Head Of Xiaomi South Pacific Regional, Steven Shi.(ham)