Acara ini dihadiri oleh Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam, Wan Darussalam didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol BP Batam Ary Astuty Sirait.
Hadir juga Mr Sten Frimodt Nielsen selaku Danish Ambbassador of Indonesia, Dr Hartanto selaku Director of Shipping Affairs Directorate general of Sea Transportations, dan Chairman of Batam Shipyard and Offshore Association Robin Pramana.
“Kami sangat mengapresiasikan Duta Besar Denmark untuk Indonesia yang telah menyelenggarakan Forum Bisnis Denmark – Batam di bidang galangan kapal dan kelautan, serta apresiasi kepada para pelaku usaha yang berpartisipasi pada hari ini,” jelas Wan Darusalam.
Dia menegaskan bahwa posisi Batam sangat diuntungkan, karena berada tepat di seberang Selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran yang sangat sibuk.
Dalam hal investasi, tambahnya lagi, pada tahun 2023 investasi asing sebesar 595 juta USD dan investasi dalam negeri sebesar 459 juta USD, dengan Singapura sebagai investor terbesar.
Selain itu, nilai ekspor pada tahun 2023 sebesar 14,6 miliar US$, sedangkan nilai impor sebesar 13,8 miliar US$ (data Badan Pusat Statistik Batam,red)
Bahkan, Batam merupakan rumah bagi lebih dari 135 perusahaan galangan kapal. Dimana 50 persen diantaranya dari seluruh perusahaan galangan kapal di Indonesia.
“Hal ini menandakan bahwa Batam merupakan surga bagi industri maritim yang berkembang pesat,” tegasnya.
Kondisi ini pun, tegasnya, memunculkan pertumbuhan perekonomian Batam. Tercatat pada tahun 2023 mencapai 7,04 persen. Dimana hal ini melebihi pertumbuhan perekonomian nasional sebesar 5,05 persen.
“Memang tidak mudah, namun pertumbuhan ekonomi positif ini bisa kita capai berkat kerja keras dan persatuan seluruh pemangku kepentingan Batam,” jelasnya.