Buffon Akhiri Karirnya dengan Kartu Merah ?

Batamxinwen – Drama liga champions Eropa terjadi di santiago bernabeu beberapa hari lalu, dimenit terakhir Juventus mendapatkan hukuman tendangan 12 pas, yang akhirnya membuat sang kiper meradang dan terkena kartu merah, Juventus pun pulang kandang dengan lebih cepat.

foto: google

Dalam ajang ini, Madrid yang berhasil mempercundangi Juventus di leg pertama seakan tak bisa berbuat banyak di kandang sendiri, mental mereka hancur ketika 10 menit pertama sudah tercipta gol dari pihak lawan, hingga separuh permainan kebobolan Madrid terhitung dua gol.

Tak cukup sampai disitu, serangan Juventus sukses melesakkan tiga gol dan nampaknya keajaiban tim dari Italia terbukti kembali ketika sebelumnya AS Roma mengkandaskan Barcelona diajang yang sama.

Disisa menit terakhir, wasit menunjuk titik putih karena pelanggaran terjadi, protest keras dilakukan kiper sekaligus kapten kesebelasan, hingga sang legenda hidup Gianluigi Buffon terkena imbas dan harus keluar lapangan.

Terjadilah perubahan skor 1- 3 tetap untuk kemenangan Juventus, namun Madrid yang maju ke babak selanjutnya diliga champions Eropa akibat unggul agresifitas goal.

“Itu semua hal yang wajar dalam sebuah pertandingan ada kalah dan menang, ini adalah akhir karir saya di liga champions,” ucap Buffon pada (13/4), seperti dilansir espnsport.

Disamping itu, Melihat cerita runtuhnya sang nyonya tua membawa analisa yang menarik kita simak, Buffon dialah kiper yang usianya semakin tua bahkan karirnya sudah di ambang pintu, memasuki masa pensiun.

Hal itu dilihat dari Kiprahnya di Juventus jangan ditanyakan lagi, kiper terbaik dunia bersama timnas Italia pun diraihnya. Namun Disaat pagelaran piala dunia tahun 2018 ini, nampaknya Buffon hanya bisa meratapi nasib Italia tak bisa lolos ke final Piala Dunia 2018, sebagai kiper nomor satu pastinya bersedih tak bisa lagi memperkuat timnas Italia di ajang penuh gengsi tersebut.

Namun kini, ketika Juventus pulang lebih cepat, ia pun marah dengan keputusan sang pengadil lapangan, ia hanya ingin membawa klubnya berjaya di tanah eropa sekali lagi sebelum masa gantung sepatunya.

Nampaknya semua itu sirna Buffon tak berdaya inilah sebuah permainan, ada kalah dan menang persis sama dengan apa yang dia sampaikan dimedia.

Ditengah usianya yang semakin senja, apakah tahun ini menjadi champions terakhirnya, teringat kisah sang legenda Juventus lainya yang hijrah ke Madrid dikala menanduk Materazzi di akhir karirnya, kartu merah pun merusak impiannya namun ia kini menjadi pelatih ternama yang sukses membuat Madrid kembali ditakuti, apakah Buffon akan mengikuti jejak sang legenda Zinedine Zidane. (pca)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here