BatamXinwen, Batam – Penyidik Unit Reserse Kriminal Polsek Batam Kota melimpahkan MAN (38), tersangka kasus dugaan pencabulan terhadap seorang anak perempuan berusia 9 tahun, sebut saja namanya Bunga, ke Kejaksaan Negeri Batam, Rabu (17/10) siang.
Setelah menjalani proses penyidikan di Polsek Batam Kota dan berkas perkaranya sudah dilimpahkan terlebih dahulu dan dianggap P21, di proses pelimpahan tahap II, status tahanan Man pun berpindah dalam kewenangan Jaksa dan di tahan di Rutan Tembesi, untuk menunggu proses peradilan atas tindak pidana asusila yang ia lakukan duabulan lalu itu.
“Benar, tersangka sudah kita limpahkan ke Kejaksaan,” kata Kapolsek Batam Kota, Kompol Firdaus, pada Batamxinwen, Kamis (18/10).
Saat ditanya apa yang melatarbelakangi perbuatan cabulnya? “Saya khilaf,” katanya singkat pada Batamxinwen ditemui di lobby Kantor Kejari Batam.
Dugaan perncabulan yang dilakukan Man terbongkar setelah korbannya mengdaukan perbuatan cabul itu pada orangtuanya. Setelah menerima aduan anaknya, orangtua korban pun langsung melapor ke polisi yang berujung ditangkapnya Man.
Pada polisi, Man mengaku, perbuatan cabulnya ia lakukan di rumahnya. Korban adalah tetangganya sendiri.
“Tapi, setiap hari, korban dan tiga adiknya dititip untuk diasuh di rumah saya. Karena kedua orangtuanya bekerja,” kata Man.
Karena setiap hari bertemu, Man justru menyalahgunakan kedekatannya dengan Bunga.
Diam-diam Man menyimpan ketertarikan dan birahi ketika berada di dekat Bunga. Maklum, Bunga sudah mulai beranjak remaja. mMan pun tak kuasa menahan nafsu birahinya dan nekat mencium bibir serta menggerayangi tubuh hingga meraba kemaluan Bunga.
“Saya mengaku ssalah, saat itu saya memang terdorong nafsu birahi,” ujarnya sambil berjalan menunduk ketika digiring penyidiK menuju kendaraan yang akan membawanya ke Rutan Tembesi.
Kini, Man tinggal menunggu proses peradilan atas kasusnya. Pria yang mengaku kerap keluar masuk Negeri Jiran untuk bekerja itu terancam hukuman 5 sampai 15 tahun penjara seperti yang diatur dalam pasal UU Perlindungan Anak yang menjeratnya. (Rega)
