BatamXinwen, Jakarta – Kementerian Pertanian mencatat kerugian akibat bencana gempa dan Tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala mencapai Rp 36,4 miliar. Nilai tersebut terdiri dari lahan pertanian yang rusak di Donggala, Palu dan Sigi.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan berdasarkan data sementara, lahan pertanian yang rusak di Donggala mencapai 1.653 ha dengan potensi kerugian mencapai Rp 14,35 miliar. Kemudian untuk daerah Palu, kerusakan terjadi di lahan seluas 156 ha dengan kerugian senilai Rp 179,7 juta.
“Kalau Sigi (berdampak di) 7.909 ha lahan persawahan, potensi kerugian Rp 21,9 miliar,” kata Amran dalam keterangan tertulis yang diterima media, Senin (8/10/2018)
Lebih lanjut, kata Amran, pihaknya akan segera mempercepat bantuan untuk memulihkan sektor yang terdampak, termasuk pertanian. Hal itu dilakukan dengan mendirikan 40 posko yang tersebar di Palu, Sigi dan Donggala.
“Insyaallah, bagi yang sawah dan kebunnya rusak, akan diberikan bantuan bibit, pupuk, alat mesin pertanian dalam bentuk brigade dan sebagainya. Kita akan inventarisasi langsung untuk mengetahui tingkat kerusakan dan memberikan bantuan produksi tanaman pangan, perkebunan dan holtikultura bisa kembali dijalankan,” kata dia.
Sekadar informasi, Gempa dan Tsunami menerjang Sulteng pada 28 September lalu. Hingga saat ini jumlah korban gempa yang tercatat telah mencapai 1.649 orang. Foto pada berita ini, hanya lah sebuah foto ilustrasi lahan pertanian yang rusak. Foto bersumber dari http://industri.bisnis.com.(*)
Sumber : DetikFinance