BatamXinwen, Batam – Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Batam menggelar aksi unjuk rasa di kantor DPRD Batam, Selasa (02/10) pagi. Mereka menyampaikan beberapa tuntutannya.

“Menolak peraturan pemerintah tentang pengupahan karena upah di Indonesia menjadi upah termurah di Asia Tenggara,” ujar Pendemo.

Selain itu, mereka juga menolak impot barang pokok dan meminta bencana di Sulawesi Tengah menjadi bencana nasional.

“Kami juga menolak pertemuan IMF-World di Bali yang akan menguras dana APBN yang sangat besar,” teriak pendemo.

Setelah melakukan orasinya, sejumlah perwakilan di terima langsung oleh Ketua DPRD Batam, Nuryanto. Mereka pun melakukan audiensi di ruang rapat pimpinan wakil rakyat itu.

Nuryanto mengatakan, ada beberapa tuntutan yang disampaikan terdiri dari dua isi. Pertama, isu tentang peraturan pemerintah tentang upah minimum. Kemudian terkait harga sembako dan juga terkait pertemuan IMF-World di Bali serta banyaknya perusahaan hengkang di Batam.

“Ini akan saya sampaikan kepada Gubernur Kepri terkait isu nasional,” ujar Nuryanto.

Sedangkan terkait isu lokal yang mana banyak perusahaan hengkang di Kota Batam, Nuryanto menyebutkan bahwa persoalan itu akan diserahkan kepada komisi IV DPRD Kota Batam.
“Secepatnya kita akan cari jalan keluarnya,” pungkas Cak Nur. (ias)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here