-
BATAMXINWEN.COM — Mereka berjejer dengan arah tatapan yang sama, Rabu(15/2/2017), waktu hampir petang. Di hadapan mereka, puing-puing sisa kebakaran yang dikelilingi gari pembatas polisi. Tadinya, di atas puing-puing kebakaran itu rumah mereka berdiri.
Idrus (70), salah satu korban kebakaran di pelantar RT 02/RW 04, Kampung Agas, Tanjunguma, salah satu dari mereka yang berjejer.
“Dua puluh tahun saya tinggal di sini,” kata Idrus pada Batamxinwen.com. Dua mesin boat, satu motor, dan perabotannya ludes terbakar. Peralatan nelayannya yang selama ini menjadi sumber mata pencahariannya pun ludes dilalap si jago merah.
Nasib Idurs sama dengan nasib 29 kepala keluarga yang 16 rumahnya terbakar. Bantuan pun mengalir melalui posko. Bantuan berupa makanan cukup. Pakaian, terbilang sudah banyak.
“Kalau kami berharap, kalau mau bantu kami, bantulah kami untuk buat rumah lagi atau sekedar pondok sekalipun,” kata Idrus sambil melihat mesin motornya yang terbakar di antara puing rumahnya.
Lanjut Idrus, warga yang menjadi korban kebakaran lebih berharap pemerintah atau siapapun yang ingin membantu, bantuan berupa bahan material bangunan untuk membangun kembali rumah mereka lah yang lebih mereka butuhkan.
Hal senada juga disampaikan Ketua FK Tagana, Wahyudi, ” Karena bantuan berupa bahan makanan dan pakaian sudah cukup banyak,” ujarnya.
Ditambahkan Wahyudi, selain berharap bantuan berupa material bangunan, bantuan seperti sepatu sekolah bagi anak-anak korban kebakaran, buku, maupun peralatan sekolah lainnya.
Annisa (8), siswi yang masih duduk di kelas tiga SD ini, berharap bisa terus bersekolah setelah musibah yang menimpa keluarganya. “Tapi sekarang belum bisa, semua sudah terbakar,” katanya sambil mencari buku dan peralatan sekolahnya di antara puing rumahnya yang terbakar. (jkf)