Imlek , Harga Kebutuhan Pokok Membumbung Tinggi di Batam

BATAMXINWEN.COM — Paska Imlek harga berbagai kebutuhan bahan pokok terus mengalami kenaikan bahkan membumbung tinggi di Batam. kenaikan beras , telor, cabai, dan sayur mayur di pasar tradisional dipicu tutupnya toko glosir milik pengusaha thionghoa tutup merayakan imlek.

Harga beras Bumi ayu kualitas premium naik dari Rp 13.500 jadi Rp 14.500 per kilogram. Sedangkan beras Padang raya naik menjadi Rp 14.700 per kilogram. Beras anak ajaib, Tempayan Mas, Harumas, dua lonceng, aroma , rambutan dan Hobas serta beras lokal berkualitas rendah juga ikut naik.

Selain beras, harga telur ayam juga melonjak akibat tingginya pembelian masyarakat. Telur perpapan dijual Rp 45.000, naik Rp 6.000 dari harga normal. harga cabai pun kembali mengalami kenaikan Rp85 ribu yang sebelumnya normal Rp54 ribu, parahya sayur mayur rata naik sampi Rp5000 perkilo.

“Kenaikan dipicu pedagang memanfaatkan situasi, apalagi sebagaian toko milik warga thionghoa tutup merayakan imlek dan biasanya kembali normal tiga hari kedepan,” kata Mama Bia usai belanja dipasar tradisonal Bengkong Hrapan. Minggu(29/01/2017).

Hampir seluruh kebutahan pokok naik dipasar tradisonal, untuk mengatasinya terpaksa dikurangi pembeliannya karena terbatas uang, parahnya lagi tempat biasanya belanja tutup merayakan Imlek.

“Beras, telor dan sayur mayur naik bahkan membumbung tampa terkendali,” ujarnya.

Sementara itu, menurut salah seorang distributor beras SH, mengatakan, kenaikan harga beras terutama beras pulen dipicu karena didatangkan dari pulau jawa dimana biaya ekspedisi naik untuk sampai ke Batam.

“Rata-rata beras didatangkan dari luar sehingga harga dapat berubah dan paling mahal beras padang dimana sekmen menegah yang bisa menikmati,” ujarnya.

Ia menambahkan, harga kebutuhan pokok di Batam selalu mengalami kenaikan tampa terkendali dimana hal ini diduga terjadi akibat persaingan usaha tidak sehat terutama monopoli terjadi ditingkat distributor.

“Pengusaha modal besar kuasai pemasok sembako di Batam dan kurang kontrol juga dari pemerintah daerah setempat,” pungkasnya. (red/tan).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here