BatamXinwen, Batam – Untuk ketiga kalinya, Persatuan Perusahaan Air Minum di Indonesia (PERPAMSI) menggelar Indonesia Water Forum (IWF) ke-3 di Hotel Aston Batam.
Kegiatan yang digelar selama beberapa hari mulai Senin-Selasa(9-10/7) mendatang tersebut, menggandeng Badan Peningkatan Penyelengaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) dan PT Adhya Tirta Batam(ATB).
Dwike Riantara, Kepala Biro Penyehatan, Sekretariat Pengurus Pusat PERPAMSI yang juga Ketua Panitia IWF 2018 saat dihubungi BatamXinwen menjelaskan, kegiatan ini merupakan even ke 3 kalinya digelar oleh PERPAMSI sejak tahun 2015, 2017 dan 2018.
“Berdasarkan catatan kita, jumlah peserta sudah mencapai hampir 400 orang yang akan hadir dalam even ini di Batam,” terang Dwieke.
Selain peserta yang notebena dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), namun juga ada perusahaan swasta dan BUMN yang saat ini mulai ‘melirik’ peluang di sektor air minum perpipaan.
“Event ini, dibagi dalam 4 forum, 2 training dan 1 lokakarya. Selain itu, ada juga Water Golfers Gathering serta kunjungan ke Singapore International Water Week,” jelasnya.
Sementara itu, tambahnya, beberapa narsumber dari Kementerian PUPR, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, BPPSPAM, PDAM, PERPAMSI, perusahaan swasta, akademisi dan praktisi dipastikan hadir serta berbagi informasi dan pengetahuan.
Ketika disinggung pemilihan Batam sebagai lokasi IWF 2018, Dwieke menjelaskan pemilihan Batam lebih kepada isu yang diangkat mengenai Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Dan Batam sendiri adalah satu contoh sukses KPBU di bidang penyediaan air minum.
“Kota Batam menjadi percontohan atas kesuksesan KPBU di bidang penyediaan air minum. Selain itu, untuk memberi akses kepada anggota PERPAMSI yang ingin menghadiri Singapore International Water Week melalui Batam,” terangnya.
Selain fokus mengenai Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), forum teknologi Geographic Information System atau system informasi geografis (GIS) dan Supervisory Control And Data Acquisition (SCADA) bakal dikupas tuntas dalam forum tersebut.
“Forum GIS diarahkan ke pembentukan platform pengembangan GIS bersama-sama oleh komunitas PDAM/perusahaan air minum perpipaan. Sekaligus memandu langkah-langkah optimalisasi GIS yang dibangun. Mengingat, banyak yang sudah memiliki GIS tapi manfaat nyata unutk kinerja pelayanan belum terasa,” tambah Dwieke lagi.
Sementara training SCADA, tambahanya, diutamakan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia(SDM) perusahaan-perusahaan air minum yang sudah menerapkan SCADA.
“Implementasi SCADA masih terbatas, namun infrastruktur yang sudah dibangun pemerintah maupun oleh perusahaan sendiri harus dioptimalkan agar berkesinambungan, baik dalam pengoperasian maupun pemeliharaan,” tutupnya.
Jadi bagi kamu yang tertarik untuk ikutan bergabung dalam Indonesia Water Forum (IWF) 2018, silakan datang, dan langsung mendaftarkan diri anda.(Iman)