Jepang Hanya Punya Waktu 10 Menit Untuk Evakuasi Warganya, Seandainya Korut Benar Menyerang

BATAMXINWEN.COM — Tokyo: Di saat situasi di Semenanjung Korea kian tak menentu dan panas, pemerintah Jepang mulai menyiapkan warganya jika misil-misil Korea Utara ditembakkan ke negeri itu.

Pemerintah Jepang memperingatkan warganya bahwa mereka hanya memiliki waktu kurang dari 10 menit untuk menyelamatkan diri jika Korea Utara menyerang.

Dilansir dari Kompas, Pekan ini kantor perdana menteri Jepang menerbitkan panduan bagi warganya untuk melindungi diri sendiri jika perang benar terjadi.

Beberapa waktu lalu, Korea Utara pernah melakukan uji coba misil balistiknya ke wilayah Jepang. Dan, tiga dari empat misil yang diluncurkan pada 6 Maret lalu jatuh di zona ekonomi eksklusif Jepang.

Korea Utara kemudian mengatakan, mereka sedang melakukan uji coba untuk menembak pangkalan militer Amerika Serikat di Jepang.
Sebenarnya sudah sejak dua dekade lalu misil-misil Korea Utara sudah mampu mencapai wilayah Jepang.

Pada 1998, Korea Utara menembakkan misil Taepodong-1 melintasi wilayah Jepang dan mendarat di zona ekonomi eksklusif negeri itu di Samudera Pasifik.

Namun, peringatan yang diberikan pemerintah Jepang sebenarnya tak cukup membantu. Pada dasarnya warga diminta untuk berlindung ke dalam sebuah gedung yang cukup kuat saat serangan datang.

Masyarakat Jepang memang sangat khawatir dengan ancaman Korea Utara itu. Buktinya pengunjung ke situs resmi badan pertahanan sipil Jepang selama 23 hari di bulan April mencapai 5,7 juta kunjungan.

Angka ini melonjak sangat drastis jika dibanding rata-rata kunjungan tiap bulan yang hanya mencapai 400.000-an kunjungan saja.

Di dalam bagian “pertanyaan yang paling sering disampaikan”, pemerintah Jepang menjelaskan durasi yang dibutuhkan misil Korea Utara untuk mencapai wilayah Jepang.

“Saat sebuah misil diluncurkan dari Korea Utara, maka tak perlu waktu lama untuk mencapai Jepang,” demikian penjelasan situs itu.

“Sebagai contoh, misil balistik yang diluncurkan dari Korea Utara pada 7 Februari tahun lalu hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk melintasi Okinawa,” tambah pemerintah.

Pemerintah Jepang juga menggelar pertemuan untuk memberi instruksi kepada pemerintah daerah tentang langkah-langkah yang harus diambil jika misil Korea Utara menghantam wilayah mereka.

Harian Asahi Shimbun mengabarkan, pertemuan semacam ini belum pernah digelar di Jepang usai Perang Dunia II.
Di prefektur Yamagata, yang wilayahnya memanjang ke Laut Jepang, pemerintah setempat sudah menjadwalkan latihan evakuasi dalam waktu dekat.

Di prefektur Akita, Gubernur Norihisa Satake menginstruksikan badan penanggulangan bencana untuk tetap waspada 24 jam sepanjang bulan ini.

Di wilayah selatan, tepatnya di prefektur Fukui, pemerintah setempat meminta seluruh staf berjaga sepanjang Selasa lalu, demi mengantisipasi setiap provokasi yang terkait HUT angkatan bersenjata Korea Utara.

Jepang sebenarnya memiliki sistem yang dinamai “J-Alert” yang dirancang untuk menyiarkan informasi terkait serangan misil ke badan penanggulangan bencana di tingkat lokal.

Harian The Japan Times memaparkan, peringatan itu akan disiarkan lewat pengeras suara di luar ruangan, saluran darurat televisi, siaran radio, dan telepon genggam.

Jika ada warga yang berada di luar ruangan saat menerima atau mendengar peringatan, mereka diharapkan segera memasuki gedung terkuat terdekat secepat-cepatnya.
Jika memungkinkan dan wkatunya cukup, warga juga bisa masuk ke ruang-ruang bawah tanah.

Sedangkan warga yang ada di rumah disarankan agar telungkup serendah mungkin di lantai, berlindung di bawah meja, dan menjauhi jendela kaca.
Namun, wali kota Osaka Hirofumi Yoshimura mengatakan, nyaris tak cukup waktu untuk merespon serangan misil Korea Utara.

“Sebuah misil tak bisa langsung terdeteksi setelah diluncurkan, dan untuk mendeteksi membutuhkan waktu beberapa menit,” kata Yoshimura kepada harian Japan Times.

“Tergantung situasinya, peringatan dan alarm bisa saja baru berbunyi empat atau lima menit sebelum misil itu tiba,” tambah dia.

Sumber : Kompas

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here