
Batamxinwen, Batam – Ketua Pengurus Provinsi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kepulauan Riau, Sugianto mendorong olahraga seni beladiri Pencak Silat untuk diperkenalkan sejak dini di sekolah-sekolah melalui program Ekstrakurikuler.
Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya pelestarian seni olahraga beladiri pencak silat sebagai warisan budaya nusantara.
“Pencak Silat adalah warisan budaya asli Indonesia. Oleh karenanya, kita sebagai anak bangsa wajib melestarikan Pencak silat ini. Tadi kami juga sudah titip kepada pak Gubernur yang diwakili Dispora Kepri agar pencak silat dapat dimasukkan dalam kurikulum wajib tingkat SMP dan SMA,” ujar Sugianto usai pelantikan di Asrama Haji, Sabtu (18/2/2023).
Keinginan Sugianto itu disambut baik oleh Pengurus Pusat IPSI melalui Wakil Ketua Umum Sugiono.
“Kita mendukung hal itu dan semoga pengurus IPSI kepri dapat membawa Pencak silat ke level yang lebih baik lagi,” imbuhnya.
Ia pun menyampaikan permohonan maaf dari Ketua Umum IPSI Prabowo Subianto yang berhalangan hadir, dan mengucapkan selamat kepada pengurus IPSI yang baru dilantik.
“Menjadi pengurus IPSI adalah panggilan sekaligus kehormatan. Karena Pencak silat bukan sekedar olahraga, lebih dari olahraga pencak silat adalah beladiri, lebih dari beladiri, pencak silat adalah warisan budaya dari nenek moyang kita yang harus dilestarikan,” ungkapnya.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Wakil Ketua Umum PB IPSI, Sugiono, Wakil Sekretaris Jendral PB IPSI, Arko Murjoko, Ketua KONI Kepri, Usep RS, Kadispora Kepri, Anggota DPRD Kepri, Asmin Patros, Ketua DPRD Batam, Nuryanto, Wakajati Kepri dan Dansat Brimob Polda Kepri.