Ketua KPPAD Kepri, Muhammad Faizal, SH, Foto : istimewa

BatamXinwen, Tanjungpinang – Masih ingat kasus empat remaja perempuan putus sekolah yang diamankan Satpol PP Kota Tanjungpinang beberapa waktu lalu, karena diduga bekerja sebagai pelayanan panggilan untuk melayani tamu yang ingin karaoke di salah satu hotel di Tanjungpinang. Komisi Perlindungan dan Pengawasn Anak Daerah (KPPAD) Kepri meminta pihak berwajib mengusut tuntas kasus tersebut.

Ketua KPPAD Kepri Muhammad Faizal mengatakan para remaja itu diduga kuat ada yang mempekerjakan mereka sebagai pelayan panggilan. Jika ini terbukti, ini merupakan tindak pidana Human Trafficking (Perdagangan Manusia) atau eksploitasi anak. 

“Kejadian seperti ini bukan yang pertama kali, sebelumnya sempat terungkap ada kasus seperti ini,” ungkap Faizal, (26/10). 

Dikatakan faizal, Tidak hanya pihak berwajib, tetapi seluruh instansi terkait dapat bersinergi mengusut tuntas kasus ini.

“Kami hanya memantau, penanganannya ada di P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) Tanjungpinang,” jelasnya. 

Dari beberapa kasus yang ditemukan, umumnya alasan para remaja ini mengambil jalan pintas untuk mengatasi kesulitan ekonomi keluarga. untuk memenuhi kebutuhan, para remaja ini mencari cara yang mudah untuk memperoleh materi. Faizal mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih peduli terhadap kasus-kasus semacam ini.

“Mari beri perhatian kepada anak-anak kita,” katanya. 

KPPAD Kepri berharap, pembinaan terus dilakukan kepada anak putus sekolah, karena mereka merupakan tanggung jawab pemerintah. Anak putus sekolah harus didorong untuk kembali bersekolah. Selain itu, Pembinaan terhadap mereka juga secara berkala diharapkan agar mereka tidak kembali terjerumus ke hal yang negatif. “Harus ada solusi terkait masalah anak putus sekolah ini,” katanya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang, AKP Dwihatmoko Wiraseno mengatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan awal terkait hal ini. 

“Kami harus mengggali informasi awal. Sebab waktu diamankan, remaja tersebut langsung diserahkan ke P2TP2A Tanjungpinang,” tegasnya.(bram)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here