Batamxinwen, Batam – Air bersih adalah kebutuhan dasar manusia. Untuk itu, pemerintah berkewajiban memastikan masyarakat mencapai akses universal air bersih dan sanitasi higienis.
Ketergantungan manusia terhadap air bersih tidak hanya berhenti pada kebutuhan pribadi semata. Namun, Air juga memiliki peranan yang penting dalam perekonomian.
Sektor industri juga tak dapat lepas dari ketergantungan terhadap air. Bahkan perkembangan suatu wilayah juga ditentukan oleh ketersediaan air bersih yang memadai.
Begitu besarnya ketergantungan manusia terhadap air ini, disebabkan oleh sifat air yang tidak dapat disubstitusi dengan barang yang lain.
Hal tersebut diungkapkan Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto disela-sela menjadi narasumber Mata Lokal Corner (MLC) dengan tema ‘Air Mengalir Sampai Mana?’ pada Kamis (11/5/2023).
Selain itu, kebutuhan air bersih di Kota Batam saat ini juga memiliki tantangan yang sangat luar biasa. Yakni pertambahan jumlah penduduk yang saat ini kian bertambah.
“Pertanyaannya, bagaimana kesiapan dari Badan Pengusahaan (BP) Batam dan pengelola air di Batam ini bisa memenuhi semua kebutuhan masyarakat akan air bersih ini. Baik dalam sisi kualitas maupun kuantitasnya,” jelasnya.
Pihaknya juga mempertanyakan alasan teknis dan sebagainya yang dihadapi oleh BP Batam dan Pengelola air bersih saat ini. Mengingat, pihaknya belum bisa mengetahui secara pasti problematika yang muncul dan dialami.
“Jujur, terkait permasalahan inti yang terjadi saat ini pihaknya tidak mengetahui secara pasti. Makanya tadinya saya kira bakal ada penjelasan secara detail dari pengelola air dan BP Batam dalam momen kali ini. Sehingga bisa mendapatkan penjelasan secara rinci, namun institusi tersebut ternyata tidak hadir,” tegasnya.
Sebelumnya, Politisi PDI Perjuangan ini mengaku telah melakukan diskusi dengan Wali Kota Batam Ex Officio Kepala BP Batam HM Rudi, dan diketahui akan kondisi perpipaan yang sudah dalam kondisi tua dan berumur. Sehingga diperlukan adanya perbaikan maupun revitalisasi serta adanya investasi baru.
Pihaknya pun menegaskan memaklumi dan mengerti kondisi yang ada. Akan tetapi, BP Batam dan Pengelola air bersih saat ini harus bisa segera mungkin untuk bisa mencarikan solusi yang terbaik. Dan jangan sampai menunggu masyarakat kecewa dan marah.
“Problem ini yang saya tangkap adalah, permasalahan ini muncul pasca-adanya peralihan dari pengelola air yang lama (ATB,red) ke pengelola baru. Dan kami berharap setelah peralihan ini, BP Batam dan Pengelola air baru ini bisa menambah modal untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Sehingga tidak sampai memunculkan masalah baru,” terangnya.
Dan jika layanan air bersih masih dalam kondisi ini, tentunya akan berdampak pada sisi ekonomi dan sosial.
“Jika seperti ini terus, investor bisa lari. Untuk itu, kami dari DPRD Batam akan mendorong, siapa pun Pengelolanya harus bertanggung jawab dan memberikan solusi yang terbaik. Kami juga mendorong Wali Kota Batam Ex Officio BP Batam untuk bisa bertindak tegas dan ‘menyentil’ pejabat maupun institusi terkait ini untuk bisa bekerja maksimal. Kalau negara saja tidak hadir dalam memenuhi kebutuhan warganya, kan jadinya aneh serta menyalahi perundangan-undangan yang ada,” tegasnya. (sal)