Dalam sarasehan tersebut, Erick bakal membicarakan sederet hal dan tidak akan mencampur aduk beragam topik dalam sepak bola nasional.
“Kalau bicara soal pembenahan, bicara Liga 2 dan timnas, saya sudah bilang, dua minggu lagi kita akan adakan sarasehan sepak bola. Sarasehan sepak bola itu akan kita bikin per kelompok, Liga 1, Liga 2, Liga 3, timnas, wasit, pelatih, futsal, sepak bola wanita, nanti kita bikin kamar-kamar sendiri.”
“Di situlah saya akan melempar garis besar visi misi yang akan disepakati bersama. Bukan visi misi saya, tapi visi misi liga 1 apa, visi misi timnas apa, wasit apa,” beber Erick.
Sosok yang pernah berada di balik layar kesebelasan Persija Jakarta, Persib Bandung, DC United, dan Inter Milan itu juga menekankan bakal memberi waktu bagi peserta sarasehan untuk berdiskusi.
“Saya akan kasih waktu enam jam untuk berdebat dan berdiskusi, tapi keluar dari kamar semuanya harus tanda tangan. Jadi jangan ada setelah diberi kesempatan diskusi, ada yang ngomong ‘saya sebenarnya nggak setuju’,” jelas Erick.
“Ini jangan jadi kebiasaan bangsa kita, yang bilang nggak setuju nanti narik janji. Ini yang akan kita lakukan dalam 2 minggu. Dari situ baru kita akan bicara blue print, jangka pendek, nanti kalau sudah baru kita paparkan pada media. Media harus jadi watchdog dan check and recheck,” katanya memaparkan.
Setelah itu Erick berencana mengadakan konferensi pers yang rencananya juga akan dihadiri perwakilan FIFA. (*)
