BatamXinwen, Batam – Batam, sejak beberapa tahun terakhir hingga saat ini masih menjadi idola bagi para pencari kerja (Pencaker).

Hal ini terlihat dari banyaknya pencaker yang memadati kawasan industri yang ada di Batam, guna mendapatkan pekerjaan. Seperti yang terlihat di sebuah kawasan Industri di Batam beberapa waktu lalu.

Berdasarkan penelusuran BatamXinwen, puluhan hingga ratusan pencaker setiap harinya terlihat sibuk mempersiapkan berkas administrasi guna mendapatkan pekerjaan dari sebuah pengumuman pencari kerja yang tertempel di kawasan tersebut.

Namun, jumlah tersebut terselip beberapa orang yang sejak awal terlihat berusaha menyakinkan para pencari kerja untuk bisa membantu dalam mencari kerja. ‘Calo’ biasa disebut.

Kehadiran mereka dalam ‘pembauran’ bersama para pencari kerja tersebut, sepintas tak beda.

Yang membedakannya adalah si ‘Calo’ terlihat lebih aktif memperkenalkan diri kepada pencari kerja tanpa memperdulikan sejumlah pengumuman lowongan kerja yang tertempel.

Dengan bujuk rayunya, mereka berusaha memberikan keyakinan bisa membantu mendapatkan pekerjaan yang diinginkan dari pencari kerja dengan iming-iming imbalan.

“Sejak kemarin, ada seorang laki-laki menawari saya (mendapat pekerjaan), namun harus bayar uang muka dulu,” jelas Juli, seorang pencari kerja saat ditemui BatamXinwen.

Menurut Juli, pria tersebut kenal akrab dengan seseorang di bagian ‘dalam’ perusahaan yang akan dilamarnya. Sehingga akan sangat mudah jika menggunakan jasanya.

“Mintanya bervariasi. Dari Rp500 ribu hinga Rp1 juta. Tapi dilihat juga posisi yang akan dilamar,” jelas Juli.

Hal senada juga diungkapkan pencaker lainnya bernama Maria. Ia mengaku sudah pernah sekali menggunakan jasa para calo dan membayar sejumlah uang, tapi bukan pekerjaan yang didapatkannya malah ia mengalami kerugian.

“Saya pernah percaya begituan (calo), dia minta uang muka dulu. Setelah saya beri berkas dan uang ke dia. Malah hilang ngak ada kabar. Bukannya dapat pekerjaan malah ‘buntung’,” terangnya.

BatamXiwen pun mencoba menyamar dan berpura-pura sebagai pencari kerja. Berbekal map merah dan sejumlah fotocopy data diri, kami pun menemui seorang calo. Sebut saja namanya Rio.

Pria berlogat Sumatera ini, mendekati kami dan mencari tahu posisi apa yang akan kami lamar.

“Sedang cari kerja ya, kebetulan di tempat kawan saya sedang butuh. Nanti saya bisa bantu,” terang Rio.

Rio juga mengaku ia memiliki jaringan yang banyak di sejumlah perusahaan di kawasan Industri. Seperti pejabat setingkat Manager hingga Supervisor.

Biasanya, ia selalu mendapatkan pesanan dari rekanan tersebut untuk mencarikan pekerja disaat-saat yang sangat padat atau ketika orderan tengah tinggi. Namun ada kalanya, ia menawarkan kepada orang-orang tersebut.

Namun harus mengeluarkan sejumlah dana untuk bisa ‘melicinkan’ berkas dan langsung diproses. “Ada dananya kakak, nanti saya bisa minta bantu sama kawan disana,” jelasnya.

Ketika disinggung mengenai pembagian antara Rio dan oknum pegawai tersebut, ia enggan merincinya. (A/I)

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here