Kuliner Dari Desa ke Desa
Nama Desa Tanjung Irat Kecamatan Singkep Barat Kabupaten Lingga, sudah tidak asing lagi. Desa yang dihuni kurang lebih 345 kepala keluarga ini, sangat menjanjikan baik dari segi sumber daya alamnya khususnya hasil laut.
Desa yang terdiri dari dua dusun, yaitu Dusun Cukas dan Dusun Setawar ini sangat melimpah. Selain banyak pasir, bauksit dan batu besi, desa ini juga sangat banyak kayu-kayu hasil hutan yang cukup besar.
Sehingga tidak mengherankan apabila Desa yang berdiri sejak tahun 2012 ini menjadi lirikan sejumlah investor, baik dari Kepri maupun luar Kepri.
Dalam wisata kuliner dari Desa ke Desa, Minggu (6/5), BatamXinwen berkesempatan singah di Desa yang mayoritas penduduknya mengantungkan hidupnya dari sektor laut.
Darwan, nama Kepala Dusun Cukas Desa Tanjung Irat itu memperkenalkan diri. Dengan penampilan yang cukup sederhana, pria yang sudah hampir 2 tahun menjabat sebagai Kepala Dusun ini mengajak singah ke rumahnya.
Sejumlah informasi didapat dari pria yang juga bermata pencaharian sebagai Nelayan ini, salah satunya adalah banyaknya udang dan kepiting atau ketam dari Desa Tanjung Irat yang sampai di bawa keluar daerah Kabupaten Lingga.
“Disini ketam banyak, biasanya dibeli tengkulak atau pemborong lalu dibawa ke luar daerah kabupaten Lingga. Tapi hanya ketam yang berkualitas saja, kalau yang biasa-biasa dijual di sini,” kata pria ini.
Budidaya ketam atau Kepiting serta udang sangat bagus bagi iklim di Desa Tanjung Irat, sebab menghasilkan ketam yang berkualitas super dengan harga yang sangat menjanjikan.
Namun sayangnya, belum ada pihak yang melirik dan mau berinvestasi di sektor perikanan khususnya budidaya ketam padahal hasilnya sangat menjanjikan.
Darwan dan sejumlah masyarakat saat ini sedang berupaya untuk mengerakkan sektor perikanan dengan harapkan dapat mengerakan perekonomian yang ada di Desa Tanjung Irat.
Ketam atau Kepiting di desa ini biasa di sebut dengan ketam bangkang selain besar ketam dari Tanjung Irat ini sangat lezat dan nikmat. (jhony)