BatamXinwen, Jakarta – PT PLN (persero) membangun pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang tersebar di 22 titik di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Proyek pembangkit dengan kapasitas total 45.500 kilowatt (kW) ini, menelan investasi Rp 721 miliar.
Adapun sebarannya yakni Kabupate Natuna dengan kapasitas 13.500 kW, Kabupaten Anambas 2.600 kW, Kabupaten Bintan 700 kW, Kabupaten Lingga 8.200 kW serta Kabupaten Karimun 20.500 kW.
Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Wiluyo Kusdwiharto mengatakan proyek PLTD bertujuan mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi. Dengan begitu, rasio elektrifikasi dan keandalan pasokan listrik di Kepulauan Riau semakin meningkat.
Hal ini penting karena Kepulauan Riau terdiri dari banyak pulau, sehingga sulit jika dibangun sebuah sistem kelistrikan yang interkoneksi antarpulau.
Oleh karena itu, salah satu solusi melistriki pulau-pulau terpencil adalah membangun sistem kelistrikan isolated, di mana tiap pulau dibangun pembangkit berkapasitas tertentu untuk mendukung kelistrikan di pulau tersebut.
“Harapannya, dapat mendorong sektor pariwisata, dan akhirnya menarik investasi. Ini kan daerah kepulauan. Jadi saat ini kami menyiapkan kapasitas listrik atau mesinnya dulu sambil paralel menarik jaringan listrik ke pulau-pulau tersebut,” kata Wiluyo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (4/3).
Wiluyo menuturkan, pasokan listrik nasional dalam kondisi aman dan tercukupi, khususnya di Kepulauan Riau.
Beberapa pulau besar memiliki cadangan di atas 70 persen. Saat ini daya mampu sistem Bintan sebesar 211 megawatt (MW), dengan beban puncak 75 MW. Didukung dengan sistem interkoneksi Batam-Bintan dan jaringan tegangan tinggi 150 kV yang membentang hingga Kijang, cadangan listrik Bintan sebanyak 136 MW.
Jumlah ini cukup untuk mendukung apapun program pemerintah daerah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mendorong sektor pariwisata.
“Guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi, PLN siap melistriki kawasan-kawasan industri yang selama ini belum siap menyediakan pembangkit listrik,” ujarnya.
Selanjutnya, tambah Wiluyo, dalam waktu dekat PLN akan merealisasikan pembangunan pembangkit baru di Bintan sebesar 30 MW dan meningkatkan kapasitas trafo di gardu induk Air Raja sebesar 60 Mega Volt Ampere (MVA) untuk memperkuat listrik di Tanjung Pinang.
Ke depan, PLN juga akan menjahit pulau dengan membangun kabel laut 20 kV di pulau-pulau sekitar Batam, Bintan dan Dabo.
“Kami mengharapkan dukungan penuh dari pemerintah daerah, sehingga proyek menjahit pulau dapat selesai tepat waktu,” tuturnya.(*)