Masyarakat Kundur Utara Idamkan Sebuah Wadah Tempat Berkumpulnya Para Perantau di Batam

Para perantau asal Kecamatan Kundur Utara, Kabupaten Karimun saat berkumpul di Batam.

Batamxinwen, Batam – Menjadi anak rantau merupakan suatu kebanggaan tersendiri karena berani meninggalkan zona nyaman di kampung halaman demi meraih cita-cita.

Apalagi jika kondisi di kampung halaman serba kekurangan, merantau dapat menjadi solusi dan jalan yang patut dicoba untuk mengubah nasib menjadi lebih baik.

Dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan antar sesama perantau asal Kecamatan Kundur Utara, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, maka dilaksanakanlah sarapan pagi bersama warga Kundur Utara yang ada di kota Batam.

Pertemuan tersebut dilaksanakan di kediaman salah seorang tokoh masyarakat Kundur Utara yang ada di kota Batam yakni di rumah Hj. Sarinah yang berlokasi di daerah Sei Panas, kota Batam pada, Minggu (5/3/2023) lalu.

Tan A Tie, salah seorang dari sekian banyak warga Kundur Utara yang sukses di kota Batam mempunyai wacana untuk mendirikan sebuah paguyuban sebagai media pemersatu perantau dan tempat berkumpulnya para perantau asal Kundur Utara yang ada di kota Batam.

Menurutnya, paguyuban perantauan biasanya dimaknai sebagai wadah perkumpulan dari orang-orang yang berasal dari suatu daerah tertentu yang kemudian bertempat tinggal di suatu wilayah tertentu lainnya, biasanya di kota besar seperti kota Batam.

Dikatakannya, organisasi perantau sebagai wadah perantau, tentu dibentuk tanpa memandang status ekonomi dan sosial anggotanya untuk meningkatkan silaturahmi sesama anak rantau dan menggalang kepedulian terhadap pembangunan kampung halaman.

Rasa kebersamaan dan komunikasi dengan beragam latar belakang untuk menyatukan kekuatan dan seluruh sumber daya meraih suatu tujuan tidaklah mudah. Maka dibutuhkan persamaan persepsi antar seluruh perantau.

“Kuncinya itikad dan niat yang ikhlas serta rasa gotong royong, apa yang ingin dicapai mudah-mudahan akan tercapai,” sebut Tan A Tie, putra asal Kundur Utara yang menjadi Anggota DPRD Kota Batam.

Senada, Tokoh Masyarakat asal Kundur Utara di Batam, Sahir menambahkan keinginan untuk mendirikan sebuah organisasi perantau sudah ada sejak tahun 2019 lalu.

Namun, dikarenakan adanya pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh dunia, dan adanya kebijakan Pemerintah Indonesia untuk menangani pandemi Covid-19 di Indonesia dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat maka keinginan tersebut belum terwujud sampai sekarang.

“Tahun 2019 kami sudah membentuk sebuah perkumpulan perantau asal Kundur Utara yang ada di Batam. Namun, hanya sebatas WhatsApp Group (WAG) saja. Lalu, pemerintah mengeluarkan kebijakan PPKM yang melarang masyarakat untuk berkumpul. Makanya hingga kini keinginan itu belum juga terwujud,” jelasnya.

Dia berharap, dengan membaiknya kondisi bangsa pasca pandemi Covid-19, dan atas dasar keinginan bersama untuk membentuk sebuah wadah tempat berkumpul, maka dia berharap organisasi untuk para perantau asal Kundur Utara bisa terbentuk di kota Batam.

“Saya mohon doa dan dukungan dari seluruh perantau asal Kundur Utara, mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa menbentuk Ikatan Masyarakat Kundur Utara Batam (IMKUB),” pungkasnya. (sal)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini