BATAMXINWEN.COM – Kasus dugaan penculikan yang ditangani Polsekta Batam Kota akhirnya terang benderang. Dari hasil penyelidikan polisi, terungkap jika laporan penculikan itu ternyata keterangan palsu, Jumat (10/3/2017).
Setelah dilakukan pemeriksaan secara maraton oleh Unit PPA, ” Semua keterangan korban adalah keterangan yang dibuat-buat,” kata Kapolsek Batam Kota Kompol Arwin pada Batamxinwen.com di Mapolsek.
Menurut Arwin, korban yang merupakan siswi kelas 3 SD Al-Muhajirin itu, sudah mengakui jika ia berbohong dalam memberikan keterangan mengenai penculikan yang dialaminya itu. Sebab, fakta-fakta di lokasi kejadian hingga lokasi penyekapan seperti yang diceritakan korban, terdapat banyak kejanggalan dengan keterangan yang ia berikan.
Lanjut Arwin, terungkapnya keterangan palsu yang dibuat korban, lebih karena kondisi psikologis korban yang diduga kurang mendapatkan perhatian dari orangtuanya.
“Kita menduga korban memberikan keterangan palsu ini untuk mencari perhatian dari kedua orangtuanya,” kata Arwin menduga.
Dibeberkan Arwin, sejak awal, pihaknya sudah menduga jika keterangan yang diberikan korban itu dibuat-buat. Namun, pihaknya tetap melakukan penyelidikan dan merespon setiap laporan dari masyarakat.
Salah satu keterangan korban yang membuat polisi yakin jika korban berbohong adalah cerita korban, yang mengatakan dirinya diculik usai membeli mie gelas.
“Kalau korban diseret dua pria, tentu mie gelas yang ada di tangannya pasti terjatuh atau tumpah. Kenyataannya, mie gelas di tangan korban masih ada,” kata Arwin.
Selain itu, pengakuan korban bahwa ia di bawa ke sebuah ruko kosong dengan kondisi jalannya berlumpur, tidak sesuai dengan fakta bahwa di sepatu korban tidak ditemukan bekas lumpur.
Namun, Arwin mengaku masih terus mendalami kasus ini. Arwin juga menghimbau agar setiap orangtua tetap waspada dan selalu memperhatikan anak-anaknya. (jkf)