BATAMXINWEN.COM, Lingga – Nelayan tempatan Dusun Pasir Panjang, kecamatan Senayang, kabupaten Lingga menjerit, pasalnya diduga para kapal cukong atau kapal milik pengusaha didatangkan dari luar beroperasi menangkap ikan mengunakan pukat harimau.
Resahnya nelayan tempatan sudah berlangsung lama sehingga hasil tangkapannya turun drastir karena kapal cukong pemodal kuat mengunakan pukat harimau, ironisnya sudah puluhan kali menyampaikan keluhan terhadap perangkat desa , kecamatan bahkan sampai tingkat provinsi belum juga mendapat respon.
“Kami sudah rapat belasan kali pak, bahkan tim Kabupaten sudah sering turun ke tempat kami namun juga kapal-kapal itu terus beroperasi.”Kata salah seorang nelayan Iwn (29) wraga Dusun Tukul.Sabtu(25/03/2017).
Menurut Iwn saat ini warga Desa Pasir Panjang terutama Dusun Tukul sangat kesulitan untuk mendapatkan ikan maupun ketam, penyebabnya adalah beroperasinya pukat troll sampai ke bibir-bibir pantai sehingga semua habis di sikat oleh kapal-kapal pukat tersebut.
Namun, masyarakat tidak dapat berbuat banyak, pasalnya, selain ada pengusaha dari luar Kabupaten Lingga sejumlah pengusaha ikan lokal diduga ikut serta sehingga warga tidak dapat berbuat banyak.
”Warga Tukul juga ada yang kerja di tempat pengusaha ikan itu tapi tak banyak, itulah yang membuat kita serba salah.”ujarnya.
Hal senada juga di sampaikan Jang. Menurut pria ini seharusnya semua pihak harus menghormati hasil keputusan rapat di Propinsi beberapa waktu yang lalu yang pada intinya Pukat Troll tidak boleh beroperasi di daerah perairan Tukul terutama di bibir-bibir pantai.
Selain merusak ekosistem dengan adanya operasinya kapal-kapal juga dapat menggangu nelayan-nelayan tradisional yang sehari-harinya mencari ikan dengan peralatan seadanya.”Kita meminta tolonglah jangan beroperasi dulu, ajaklah warga duduk sama-sama untuk mencari solusi.” ungkap Jang.
Hingga saat ini Kepala Desa Pasir Panjang Kecamatan Senanyang Kabupaten Lingga Ahmadun tidak dapat di konfimasi begitu juga dengan team DKP Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lingga.(red/jhony).