Ratusan Warga Rusunawa I Pemko Tanjunguncang Menjerit

Batamxinwen, Batam – “Setiap hari kami harus turun dari lantai empat ke bawah hanya untuk menimba air. Suami kami pulang kerja sudah capek, harusnya bisa istirahat, tapi terpaksa harus menimba air juga,” kata Nia mengeluhkan kondisi pasokan air yang sangat tidak memadai di tempatnya tinggal, di Rusunawa I Pemko, Tanjunguncang, atau yang lebih dikenal dengan nama Rusunawa Batamex, Rabu (29/8).

Selain Nia, hampir semua penghuni wanita di delapan blok rusunawa itu mengeluhkan hal yang sama : kurangnya pasokan air dari Adhtya Tirta Batam (ATB).

BX/jkf.Selain Nia, hampir semua penghuni wanita di delapan blok rusunawa itu mengeluhkan hal yang sama : kurangnya pasokan air dari Adhtya Tirta Batam (ATB).

“Padahal kami tidak pernah terlambat dalam membayar tagihan air setiap bulannya,” ujar Yuhen. Salah satu penghuni rusun.

Seharusnya, ratusan warga rusun itu bisa menikmati air bersih yang mengalir langsung ke huniannya. Namun, karena pasokan air ATB tidak cukup, sehingga mesin pemompa air rusun tidak sanggup mendistribusikan air bersih ke 302 dari 700 hunian di rusunawa.

BX/jkf. Selain Nia, hampir semua penghuni wanita di delapan blok rusunawa itu mengeluhkan hal yang sama : kurangnya pasokan air dari Adhtya Tirta Batam (ATB).

Akibatnya, yang paling berat merasakan kesulitan kurangnya air bersih ini adalah mereka yang menghuni lantai 3 dan empat rusunawa. Sebab meteka harus naik turun tangga untuk menimba air ke tanki penampungan air.

Kepala Pemeliharaan dan Kebersihan Rusubawa I Pemko, Suyadi, mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali berkordinasi hingga menyurati pihak ATB terkait masalah ini.

“Solusi dari ATB, mereka mengirimkan air menggunakan truck tanki. Tapi cuma dua tanki dari kebutuhan kami yang harusnya empat tanki. Tapi yang dikirim cuma dua tanki. Itupun nggak pasti datangnya,” kata Suyadibpada Batamxinwen.

Kondisi sulitnya air bersih ini, lanjut Suyadi, sudah berlangsung selama tiga minggu. “Yang paling parah sepuluh hari belakangan,” katanya.

Kondisi ini tidak jarang menimbulkan benturan antara pengguni rusun dan pengelola rusunawa. “makanya kami juga pusung kalau sudah menghadapi warga,” ujar Suyadi yang kerap menjadi sasaran komplain warga.

Manager Humas ATB, Enriqo Moreno, saat dikonfirmasi, justru mengarahkan wartawan ke stafnya. “Ke Ginda saja ya,” katanya. Namun, Ginda justru mengarahkan wartawan untuk mengkonfirmasi stafnnya yang bernama Adi.

Saat dikonfirmasi wartawan, Adi mengatakan, pihak ATB belum mengetahui terkait kondisi sulitnya pasokan air bersih di rusunawa.

“Belum ada laporan dari petugas di lapangan. Nanti kami cek dulu,” ujarnya. (jkf)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here