BatamXinwen, Jakarta – PDIP meminta Prabowo Subianto berhenti menakut-nakuti rakyat dengan pernyataan utang RI naik Rp 1 triliun per hari. PDIP menilai isu utang negara kini telah dikapitalisasi kubu oposisi untuk menjatuhkan Joko Widodo (Jokowi).
“Utang itu hanya dikapitalisasi dan jadi komoditas oleh teman-teman oposisi. Bukan oleh reviewer ekonomi internasional, oleh asesor ekonomi, kan nggak ada yang menyoal utang. Jadi setop dong jangan menakut-nakuti rakyat. Berpolitiknya jangan memakai data hoax dan tidak kontekstual,” kata Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDIP, Eva Kusuma Sundari kepada wartawan, Selasa (4/9/2018).
Eva yang merupakan anggota Komisi XI DPR menjelaskan, selama ini pemerintah taat aturan dalam melakukan pinjaman utang. Ia pun menyebut Indonesia memiliki kemampuan untuk membayar utang.
Alasannya, utang pemerintah menyumbang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meski utang naik, tetapi pertumbuhan ekonomi negara juga meningkat.
“Nah sekarang karena angkanya kelihatan besar, itu dibesar-besarkan tapi tidak ngomong kalau GDP kita sudah 700% lebih tinggi dari kita benchmark-nya itu dibuat. Kemudian ekonomi tumbuh 5,2%. Artinya itu GDP kita per tahun juga meningkat. Bahkan ada hitungan kita meningkat sampai 300% dari kenaikan utang tersebut,” jelas dia.
“Jadi utang tersebut produktif karena mampu menyumbang pada pertumbuhan ekonomi. Bukan utang terus nggak ada pertumbuhan ekonomi,” imbuh Eva.
Karena itu, menurut Eva pernyataan Prabowo soal utang RI terkesan dilebih-lebihkan. Ia juga menilai pernyataan tersebut tak diiringi dengan konteks dan rujukan yang tepat.
“Jadi lihat debt ratio-nya. Kita justru kecil jika dibandingkan Argentina atau Amerika-lah yang kuat, bahkan utangnya melebihi GDP. Demikian juga di Jepang. Jadi boleh berkata utang kita naik, tapi fundamental economy kita bagus. Tidak ada di seluruh dunia yang tidak utang gitu. Perusahaan saja utang kok,” tegasnya.
Prabowo sebelumnya menyinggung soal utang negara itu dalam diskusi buku ‘Paradoks Indonesia’ di Hotel Grand Sahid Jaya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Sabtu (1/9). Prabowo menyebut utang negara naik Rp 1 triliun setiap hari. Namun ia tak menjelaskan dari mana data soal kenaikan utang itu.
“Utang pemerintah kita naik terus, sekarang hitungannya naik Rp 1 triliun setiap hari,” kata Prabowo.
Prabowo mengatakan banyak yang tidak mengkhawatirkan utang tersebut. Tapi, menurutnya, utang tersebut dapat mengancam kedaulatan negara.
“Utang mengancam kedaulatan negara kita,” ujarnya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla juga menanggapi pernyataan Prabowo. Menurutnya, kenaikan utang Indonesia tidak dihitung per hari. Meski ada kenaikan tiap tahun, utang Indonesia dipastikan JK tetap bisa dibayar.
“Jadi bukan soal (naik) Rp 1 triliun (per hari), mampu kita bayar tidak? Sama dengan perusahaan. Karena itu, sekarang ini kita mampu membayarnya,” ujar JK di kantor Wapres, Selasa (4/9).