
Batamxinwen, Jakarta – Politikus Partai Gerindra Maruarar Sirait merespons langkah PDI Perjuangan yang tak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada acara Rakernas ke-5 PDIP yang akan digelar 24-26 Mei.
Kata Ara, sapaan akrab Maruarar, tak ada hal yang perlu dibesar-besarkan soal PDIP yang tak mengundang Jokowi, meskipun orang nomor satu di Indonesia itu masih tercatat sebagai kader PDIP.
“Enggak apa-apa,” kata Ara ditemui di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Minggu (19/5).
Menurut Ara kalaupun ada masalah antara Jokowi dan partai berlambang banteng itu, semua pihak harus menghormatinya. Pasalnya, persoalan PDIP tidak mengundang Jokowi pada rakernas besok adalah masalah internal partai.
“Itu kan masalah internalnya [PDIP] yang harus dihormati,” kata dia.
Bahkan, Ara justru menghaturkan terima kasih kepada PDIP yang tidak mengundang Jokowi di acara rakernas tersebut.
Ara mengatakan hal ini juga tak bisa menjadi pembenaran bahwa hubungan antara Jokowi dengan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu benar-benar berakhir.
Jokowi, kata dia, adalah sosok yang sejak dulu memiliki pendirian dan tidak segan untuk merangkul lawan politiknya. Hal ini terbukti di Pilpres 2019 lalu.
Setelah dinyatakan menang, Jokowi justru langsung merangkul Prabowo Subianto yang kala itu merupakan lawan politiknya.
“Yang saya tahu, Pak Jokowi dan Pak Prabowo itu selalu hati dan pikirannya ingin merangkul. Bersatu, itu yang saya tahu,” kata dia.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP memutuskan tak akan mengundang Jokowi di agenda Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V partai yang akan digelar pada 24-26 Mei mendatang.
Ketua Steering Committe (SC) Rakernas, Djarot Saiful Hidayat beralasan presiden saat ini sibuk dan menyibukkan diri. Bukan hanya Presiden, Rakernas juga tidak mengundang Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
“Yang jelas presiden dan wakil presiden tidak diundang. Kenapa karena beliau sangat sibuk dan menyibukkan diri,” kata Djarot dalam jumpa pers di kantor partai, Kamis (16/5). (*)
Sumber : CNN Indonesia