Batamxinwen, Kepulauan Meranti – Festival Perang Air (Cian Cui) Selatpanjang akan digelar pada 25—31 Januari 2020, selama 6 hari berturut-turut, bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Imlek. Kegiatan tersebut ditaja oleh Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) bekerja sama dengam Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kepulauan Meranti.
Cian Cui 2020 telah dicanangkan sebagai salah satu agenda utama pariwisata Kabupaten Kepulauan Meranti untuk menarik wisman dan wisnus (wisatawan Nusantara).
Hal tersebut diungkapkan Kepala Disparpora Kepulauan Meranti Rizki Hidayat kepada Batamxinwen.com di Selatpanjang, Sabtu (24/1).
“Di Indonesia, Festival Perang Air satu-satunya hanya ada di Selatpanjang, sangat sayang kalau dilewatkan. Ini kegiatan tradisional yang dimain secara turun temurun, itu yang dicari dan diminati orang,” ujarnya.
Tahun ini, menurut Rizki, pemda menarget 30 ribu wisatawan mengunjungi Selatpanjang selama Festival Perang Air berlangsung.
“Berdasarkan pengalaman di tahun 2018 dan 2019, tahun ini ditargetkan bertambah 20% dari tahun lalu, yang mencapai 25 ribu wisman dan wisnus,” katanya.
Festival Perang Air Selatpanjang, kata Rizki, telah mendapatkan rekor MURI dan penghargaan Anugerah Pesona Indonesia 2018 Kemenpar RI, serta dicanangkan sebagai Calender of Events Cross Border Pariwisata Indonesia Kemenpar.
Pemerintah Provinsi Riau, lanjutnya, memberikan perhatian dan dukungan penuh atas penyelenggaraan kegiatan tradisional ini, Wakil Gubernur Riau dijadwalkan akan menghadiri upacara pembukaan, Senin (27/1) mendatang.
“Sudah dikonfirmasi,” sebut Riziki,” Bapak Wakil Gubernur akan membuka acaranya, didamping Wakil Bupati.”
Tahun ini, perhelatan tersebut akan dimeriahkan 7 artis ibukota, antara lain Ikhsan Torore, Ananda George, dan Tiffany Jane. Selain perang air, wisatawan dan warga juga bisa menikmati kuliner khas setempat di ajang Meranti Carnival Night.
“Kami juga menyiapkan Meranti Carnival Night, menyediakan 367 jenis makanan dan minuman dengan bahan baku sagu dan kopi, sebagai bagian dari ekonomi kreatif ciri khas Meranti. Jadi selesai perang air, sudah dingin dan lapar, wisatawan bisa makan di night carnival,” pungkasnya. (Ependi)