BatamXinwen, Tanjugpinang – Sejak petang, Lina, sudah gelisah. berkali-kali ia mencoba menghubungi telepon genggam Yudi Mediansyah, suaminya. Namun, Yudi tak juga menjawab panggilannya, Kamis (20/9).

Semakin gelisah, Lina pun mengirimkan beberapa pesan singkat pada suaminya. Pesannya juga tak terbalas. Hal itu kian menambah tebal rasa gelisah perempuan yang baru saja melahirkan seorang bayi buah cintanya dengan Yudi itu.

Lina pun berinisiatif menyusul suaminya ke Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tanjugpinang, tempat Yudi bekerja sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT).

“Saya yang temani istrinya,” kata Septendy Roy, paman Yudi, pada Batamxinwen.

Di kantor Disperindag, Lina dan pamanya menyusuri ruang demi ruang kantor. Hingga akhirnya Lina histeris melihat Yudi dalam kondisi leher tergantung seutas tali warna coklat di ruang Kabid Stabilitas Harga sekitar pukul 20.00 WIB.

“Lihat itu, saya langsung panjat dan dan lepaskan tali di lehernya. terus kami bawa ke Rumah sakit Angkatan Laut (RSAL) Tanjungpinang,” kata Septendy Roy.

Namun, uapaya menyelamatkan nyawa Yudi itu sia-sia. Paramedis di rumahsakit mengatakan Yudi sudah meninggal. Lina syok berat. Selama hidup, Yudi dan Lina tinggal bersama di rumah orangtua mereka Kelurahan Tanjungpinang Barat.

Dari rumahsakit, mayat Yudi pun dibawa pulang ke rumah duka di Jalan Sei Jang, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjugpinang. Kini, kematian Yudi masih ditangani polisi. Ruangan kantor tempatnya mengakhiri hidup masih diberi garis polisi. (yli)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here