Batamxinwen, Batam – Anggota Unit Anti Kejahatan dan Kekerasan Satuan Reserse Kriminal Polresta Barelang terpaksa menembak Marlin Sinambela, pria yang diduga kuat sebagai otak pelaku pembunuhan Roni Friska Hasibuan.
Marlin ditembak karena berusaha kabur saat penyergapan. Upaya kabur Marlin berhenti ketika dua butir proyektil menembus kedua betisnya di Cileungsi, Bogor, Minggu (17/3).
Menurut Kasat Reskrim Polresta Barelang, AKP Andri Kurniawan, Marlin merupakan tersangka ke enam yang berhasil diungkap dan ditangkap satuan reserse yang dipimpinnya.
“Dia (Marlin) merupakan otak pembunuhan itu, dan kami tangkap di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat,” kata Andri, Senin (18/3).
Lanjut Andri, sebelum menangkap Marlin, pihaknya terlebih dahulu menangkap dua tersangka lain di bilangan Batuaji. Dari pengembangan terhadap dua tersangka ini kemudian polisi mengantongi nama tersangka lain yang diduga sebagai eksekutor yang menghabisi nyawa Roni Friska Hasibuan hingga menangkap sang otak pembunuhan, Marlin.
Kini, polisi masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap para tersangka terkait peran dan keterlibatan masing-masing tersangka, dan menggali motif yang mendorong sang otak pelaku menggerakkan tersangka lain untuk melakukan pembunuhan.
Mayat Roni Friska Hasibuan ditemukan dalam kondisi terlentang fengan yangan terikat, setengah telanjang, di pinggir jalan di dalam semak di depan Perumahan Tiban Housing, Sekupang, Rabu (27/2) lalu.
Polisi menemukan sejumlah jejak penganiayaan berat pada mayat Roni Friska Hasibuan. Sedemikian dendamkah orang yang menginginkan Roni Friska Hasibuan mati? Apa yang menjadi latar belakang dendam berujung maut itu? Berlatar belakang asmara atau perselingkuhan kah? Polisi masih mendalaminya. (fathur)