
BatamXinwen, Nusa Dua – Presiden Joko Widodo membuka Rapat Pleno Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) pada Jumat (12/10/2018).
Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan bahwa hubungan antarnegara maju saat ini sama seperti perselisihan dalam serial televisi Game of Thrones. Game of Thrones merupakan drama fantasi yang digarap oleh David Benioff dan DB Weiss, yang mengisahkan perebutan kekuasaan para raja dan bangsawan.
Acara ini ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi HBO. Beberapa istilah dalam Game of Thrones disampaikan Jokowi. Apa saja? Berikut daftar beserta penjelasannya. Winter is Coming Istilah ini sering diucapkan penduduk di kawasan utara yang dingin, Winterfell, sebagai persiapan menyambut musim dingin yang panjang.
Menurut Jokowi, istilah “Winter is Coming” menggambarkan kondisi pemerintah dunia untuk mempersiapkan diri atau selalu waspada terhadap meningkatnya risiko ketidakpastian global.
“Perang dagang semakin marak, dan inovasi teknologi mengakibatkan banyak industri terguncang. Negara-negara tengah tumbuh, juga sedang mengalami tekanan pasar yang besar. Dengan banyaknya masalah perekonomian dunia, sudah cukup bagi kita untuk mengatakan ‘winter is coming’,” ujar Jokowi dalam pidatonya.
Selain itu, Jokowi juga menyebutkan istilah “Great Houses”. Ini merupakan istilah untuk menyebut sejumlah kerajaan besar yang menguasai Westeros. Dalam Game of Thrones, kerajaan besar itu antara lain House Lannister, House Targaryen, House Stark, House Arryn, dan House Greyjoy.
Kerajaan besar itu terlibat suatu konspirasi untuk bekerja sama merebut kekuasaan, atau untuk mempertahankan kekuasaan. Jokowi mengungkapkan, istilah “Great Houses” seperti menggambarkan negara adikuasa dalam perebutan kekuasaan menguasai perekonomian global.
“Perebutan kekuasaan antara para ‘Great Houses’ itu bagaikan sebuah roda besar yang berputar. Seiring perputaran roda, satu Great House tengah berjaya, sementara House yang lain menghadapi kesulitan. Dan setelahnya, House yang lain akan berjaya dengan menjatuhkan House yang lain,” ujar Jokowi dalam pidatonya.
Jokowi juga menyebutkan istilah “Iron Throne” dalam bagian pidatonya. Dalam Game of Thrones, Iron Throne merupakan singgasana raja yang menguasai wilayah Westeros. Singgasana ini terletak di wilayah King’s Landing, yang merupakan ibu kota kerajaan. Selain itu, singgasana yang terbentuk dari ribuan pedang ini juga menjadi ikon serial tersebut.
Menurut Jokowi, The Iron Throne menggambarkan puncak atau titik yang diperebutkan oleh beberapa negara adikuasa. Jokowi menilai, tidak penting siapa yang duduk di Iron Throne, yang penting adalah terciptanya kekuatan bersama untuk menghadapi musibah berkepanjangan.
“Agar bencana global tidak terjadi. Agar dunia tidak berubah menjadi tanah tandus yang porak poranda yang menyengsarakan kita semua,” ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Istilah “Evil Winter” dalam Game of Thrones merujuk kepada pasukan zombie yang dipimpin Night King. Pada episode terakhir, pasukan itu digambarkan sudah mulai menyerang Westeros, dan masuk melalui Winterfell.
Menurut Jokowi, “Evil Winter” mencerminkan ancaman global yang tengah meningkat pesat, seperti perubahan iklim dan sampah plastik. “Saat ini kita sedang menghadapi ancaman global yang tengah meningkat pesat. Perubahan iklim, telah meningkatkan intensitas badai dan topan di Amerika Serikat hingga Filipina,” ujar Jokowi dalam pidatonya.
“Sampah plastik di laut di seluruh penjuru dunia telah mencemari pasokan makanan di banyak tempat. Ancaman global yang tumbuh pesat tersebut yang hanya bisa kita tanggulangi jika kita bekerja sama,” tutur Jokowi.(*)
Sumber : Kompas.com