BATAMXINWEN.COM — Pembunuhan terhadap Kim Jong-nam menyisakan ketakutan bagi putranya, Kim Han-sol. Pria berkacamata itu menolak tawaran menempuh pendidikan di Oxford University, Inggris, dengan alasan takut dibunuh.
Kim Han-sol sedianya akan pindah ke Inggris setelah mendapat tempat di Oxford University setelah lulus dari sekolah politik di Prancis. Ia dijadwalkan mulai menuntut ilmu pada September 2017. Pacaranya, Sonia, juga sedang menempuh pendidikan tinggi di salah satu kampus bergengsi tersebut.
Diwartakan Daily Mail, Minggu (19/2/2017), penolakan Han-sol tersebut bertepatan dengan keluarnya peringatan dari pejabat keamanan China. Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dilaporkan sedang merencanakan pembunuhan terhadap keponakannya itu.
Kim Jong-un diyakini berencana membunuh Kim Jong-nam dan Kim Han-sol sekaligus untuk memusnahkan garis keluarga. Jong-nam dan Han-sol diperingatkan untuk tidak bepergian keluar dari Macau dan China karena Korut bisa saja mengirim orang-orang untuk membunuh mereka. Jong-nam mengabaikan peringatan tersebut dan tewas diracun di Malaysia pada 13 Februari 2017.
Pihak Kepolisian Macau telah memantau penyelidikan pembunuhan dan menempatkan keluarga Jong-nam dalam perlindungan 24 jam. Para tetangga di apartemen mengatakan, polisi bersenjatakan lengkap berpatroli di sekitar apartemen tersebut selama tiga bulan terakhir sebelum pembunuhan tersebut.
Kim Han-sol kini tinggal bersama ibunya Ri Hye-kyong dan adiknya Kim Sol-hui. Kabar penolakan Han-sol sendiri masih simpang siur. Jika benar Han-sol menolak pergi ke Inggris, maka pejabat keamanan China menyebut langkah tersebut sangat tepat. Sebab, nyawa Han-sol sangat terancam jika berada di Inggris.
Okezone.com
