
Kekhawatiran itu terungkap dalam pernyataan resmi usai pertemuan Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Coucil/ACC AT) dan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) di Jakarta rampung hari ini (4/2).
“Kami membahas situasi di Laut China Selatan, di mana kekhawatiran diungkapkan beberapa menteri tentang reklamasi lahan, perkembangan terkini dan insiden serius,” demikian pernyataan bersama para Menlu ASEAN itu, Sabtu (4/2).
ASEAN kemudian menegaskan perlu meningkatkan rasa saling percaya dan menahan diri dalam melakukan aktivitas yang memperumit atau meningkatkan perselisihan.
“Kami selanjutnya menegaskan kembali perlunya mengupayakan penyelesaian sengketa secara damai sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional yang diakui secara universal, termasuk UNCLOS 1982,” lanjut pernyataan bersama itu.
Kepulauan Spartly kerap menjadi perselisihan beberapa negara seperti Malaysia, Filipina, Vietnam, dan China. (red)