Sejumlah Paket Bom Dikirim ke Sejumlah Politisi Amerika Serikat, Paket Punya Karakteristik yang Sama

Satu paket bom ditemukan di kantor CNN di New York, ditujukan untuk mantan Direktur CIA, John Brennan. Foto/BX/CNNIDN/Reuters/Kevin Coombs

BatamXinwen, New York – Serangkaian paket bom yang dikirimkan ke sejumlah politikus dan tokoh di Amerika Serikat dilaporkan memiliki karakteristik sama.

Seorang sumber mengatakan kepada NBC News bahwa paket bom untuk Barack Obama, Hillary Clinton, mantan Direktur CIA John Brennan, dan eks Jaksa Agung, Eric Holder, memiliki karakteristik sama dengan yang dikirim ke rumah investor dan donatur untuk Partai Demokrat, George Soros.

Menurut pejabat tersebut, semua bom itu dibuat dari pipa PVC dengan penghitung waktu digital yang disambungkan ke detonator.

Selain itu, bom tersebut juga mengandung bubuk bahan peledak rendah atau piroteknik, yang biasanya ditemukan di dalam kembang api.

Hasil pemindaian x-ray menunjukkan ada semacam serpihan peluru meriam di dalam pipa PVC tersebut.

Beberapa teknisi bom senior yang mengetahui kasus ini mengatkaan bahwa para pelaku memiliki semua komponen mumpuni untuk membuat ledakan sukses.

Sementara itu, bom yang ditujukan untuk mantan Direktur CIA, John Brennan, di kantor CNN dibungkus selotip dan dirancang dapat benar-benar berfungsi.

Paket bom itu dikirim menggunakan amplop manila yang di dalamnya ditemukan bubuk putih mencurigakan.

Ketika paket itu tiba di kantor CNN di New York pada Rabu (24/10) sekitar 10.00 waktu setempat, para karyawan diminta untuk keluar gedung.

Di hari itu, satu paket bom yang ditujukan kepada Barack Obama juga berhasil diintersepsi di Washington DC.

Sementara itu, satu paket bom juga ditemukan di rumah anggota parlemen dari Partai Demokrat, Debbie Wasserman, di Florida.

Namun, paket itu diduga salah alamat karena ditujukan untuk mantan Jaksa Agung AS, Eric Holder.

Sebagaimana dilansir Reuters, anggota kongres dari Partai Demokrat, Maxine Waters, juga menerima paket bom serupa di hari yang sama.

Sehari sebelumnya, mantan calon presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, menerima paket bom serupa dan berhasil diintersepsi.

Rangkaian paket bom ini bermula pada Senin, ketika aparat menemukan benda mencurigakan di depan rumah George Soros, investor yang juga pendonor terbesar Partai Demokrat.

Kini, aparat sedang menyelidiki dalang di balik rangkaian paket bom ini. Para pakar mengatakan bahwa ahli forensik akan berperan penting dalam proses penyelidikan.

Mereka akan memeriksa sidik jari, DNA, atau rambut yang mungkin tertinggal di bom itu, serta menyelidiki pola tulisan tangan pada paketnya.

Tak Cuma Obama dan CNN, Anggota Kongres Juga Dapat Paket Bom

 

Sebelumnya, Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat melaporkan seorang anggota Kongres dari California Maxine Waters juga menerima dua paket mencurigakan pada Rabu (24/10).

Laporan ini menyusul serangkaian paket berisi bahan peledak yang diterima oleh sejumlah tokoh dan media di AS, seperti Barack Obama dan CNN.

Dikutip Reuters, dua paket itu ditujukan untuk Waters, politikus Partai Demokrat, mantan angota Kongres perwakilan Los Angeles. Waters juga dikenal sebagai politikus yang vokal mengkritik Presiden Donald Trump.

Akibat insiden tersebut, FBI memperingatkan warga AS untuk wasapada kemungkinan ada paket mencurigakan lainnya. Badan investigasi tersebut mengatakan tengah menyelidiki total delapan paket yang sejauh ini muncul.

“Ada kemungkinan bahwa paket tambahan dikirimkan ke lokasi lain. Jangan menyentuh, memindahkan atau menangani paket yang mencurigakan atau tidak dikenal,” kata FBI dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari CNN.

FBI memaparkan paket-paket alat peledak itu akan dianalisis di laboratorium mereka di Quantico, Virginia. FBI memastikan berkomitmen penuh untuk menemukan pelaku pengirim ancaman bom tersebut.

Paket Peledak pada Rabu (24/10) ditemukan di gedung Time Warner, markas CNN di New York. Kepolisian menyebut paket tersebut ditujukan untuk mantan Bos CIA John Brennan, yang muncul di CNN secara berkala sebelum bergabung dengan MSNBC.

Selain kantor CNN, paket serupa sebelumnya disebut juga dikirim ke Gedung Putih, serta kediaman mantan Presiden Barack Obama, mantan calon presiden Hillary Clinton, jutawan George Soros, serta sejumlah petinggi Partai Demokrat.

FBI meminta bantuan kepada warga AS untuk memberikan informasi tentang bom dan paket mencurigakan yang ditemukan.

“Kami meminta siapa pun yang mungkin memiliki informasi untuk menghubungi FBI. Jangan ragu untuk menelepon, “kata Direktur FBI Christopher Wray.(*)

Sumber : CNN Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here