Selama Empat Tahun Memimpin Indonesia, kinerja Jokowi-JK Kurang Menggembirakan

Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla dalam sebuah acara beberapa waktu lalu. Foto/BX/IST_net

BatamXinwen,Jakarta – Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla genap berusia 4 tahun hari ini. Selama empat tahun berjalan, kerja yang dihasilkan pemerintahan Jokowi dan JK, begitu keduanya disapa, dinilai kurang menggembirakan.

“Kalau kita lihat dari empat bidang utama saja, seperti sosial ekonomi, sosial politik, sosial budaya serta penegakan hukum dan HAM, apa yang dilakukan selama empat tahun terakhir memang sangat kurang menggembirakan. Apalagi dalam kualitas penegakan hukum dan pengarusan HAM,” kata pengamat politik, Siti Zuhro, saat berbincang dengan merdeka.com, Sabtu (20/10).

Dia kemudian mengambil salah satu contoh. Menurutnya, pemerintahan saat ini kurang jujur mengakui adanya kesenjangan perekonomian di masyarakat.

“Dalam bidang ekonomi pemerintah kurang jujur akui ada nya kesenjangan. Fokus kesenjangan sering dialihkan ke isu jangka pendek. Kondisi sosial ekonomi kita masih berat sekali. Padahal ini berpengaruh sekali pada kehidupan sosial budaya yang kemudian muncul isu-isu soal intoleran. Padahal itu istilah yang dipolitisasi,” jelasnya.

Dia berharap, di satu tahun sisa masa jabatan, rezim Jokowi-JK mampu mengurangi upaya politisasi di semua lini kehidupan.

“Baik itu di sosial budaya, bermasyarakat, maupun stuktur perpolitikan. Salah satu contohnya, institusi negara yang seharusnya profesional, kini sudah rentan. Tarikan politik masuk ke birokrasi. Padahal, harusnya ada clear cut,” jelasnya.

“Contoh lain seperti kepala daerah yang menjadi timses, baru saja mereka selesai kampanye dan dilantik, sudah diminta ikut berkampanye. Tidak ada jeda untuk bekerja lebih dulu. Jadi sensitifitas ini sangat kurang. Institusi juga demikian, yang harusnya birokrasi itu bebas politik praktis, tapi ditarik-tarik juga,” sambungnya.

Siti menyarankan ada baiknya pemerintah Jokowi-JK ini fokus menunaikan sembilan janji Nawacita. Jokowi dan JK, katanya, harusnya sudah melakukan evaluasi atau koreksi apa saja yang sudah tercapai dan belum dari Nawacita.

“Selain itu membangun nilai-nilai agar masyarakat saling menghormati dan menghargai, tidak saling berhadapan. Menjaga harmoni. Sehingga konsepsi revolusi mental yang itu tercapai,” jelasnya.

Sumber:Merdeka.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here