Target Inflasi Batam 2017 Tidak Berubah

BATAMXINWEN.COM — Target inflasi Kota Batam tahun 2017 tidak berubah dari tahun sebelumnya yaitu 4 plus minus 1 persen. Sementara penurunan inflasi ditargetkan pada 2018 yakni 3,5 plus minus 1 persen.

Hal ini disampaikan Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kepulauan Riau, Gusti Raizal Eka Putra, dalam rapat Tim Pengandali Inflasi Daerah Kota Batam di Kantor BI Kepri di Batam Centre, Rabu (1/2/2017).

“Kondisi 2017 ini lebih berisiko. Kebijakan kenaikan harga elpiji Rp 1.000 per kilo, dengan sistem distribusi tertutup yang rencananya mulai April,” kata Gusti.

Selain itu penyesuaian harga bahan bakar minyak yang rencananya dilaksanakan pemerintah pada bulan April, Juli, Oktober juga dipastikan akan ada dampaknya terhadap inflasi. Rencana kenaikan cukai rokok dan plastik juga menjadi catatan yang perlu diperhatikan TPID.

“Pada 2017 ini juga ada anomali cuaca, menurut informasi kemaraunya lebih panjang dibanding 2016. Dan yang spesifik di Batam, potensi kenaikan tarif listrik pasti akan ada dampaknya,” kata dia.

Inflasi administered price atau akibat kebijakan pemerintah seperti disebutkan di atas tidak bisa dihindari. Oleh karena itu TPID perlu fokus pada inflasi yang disebabkan oleh komponen bergejolak (volatile food). Seperti menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, termasuk cabai dan penyumbang inflasi lainnya.

Caranya bisa dengan mengembangkan pertanian hidroponik. Menurut Gusti, bila tiap rumah saja menanam 10 polybag cabai maka kebutuhan sehari-hari bisa terpenuhi.

“Kalau kita bisa jaga volatile food ini di angka 4-5 persen, maka inflasi bisa di bawah 4 persen,” kata Gusti.(red/mcb)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here