-
BATAMXINWEN.COM:Bangkai Kapal pengakut timah yang di ketahui bernama KM Purnama SL Gipmlm yang sudah hampir empat bulan ini mengalami musibah di perairan Desa Kote Kecamatan Pesisir Kabupaten Lingga hingga saat ini belum juga membuahkan hasil, padahal pihak perusahaan sudah menerjunkan tujuh orang teknisi asal Thailan untuk upaya pengangkatan bangkai kapal.”Kemaren ada tuju orang thailan yang di sini tapi sekarang mereka sudah pulang karena izin tinggal mereka sudah habis.”ujar pria yang sering di panggil dengan nama Pak Itam saat dijumpai Jumat (28/4).
Tidak banyak informasi yang berhasil di peroleh dari pria yang bernama Pak Itam ini, hal ini di karenakan dirinya mengaku hanya sebagai penjaga kapal saja.”Saya tidak tau, saya ini hanya penjaga kapal, saya hanya di suruh jaga kapal, kalau semua urusan sama bos di Jakarta dan Karimun karena kapal ini dari Karimun yang akan beroperasi di Lingga.
”imbuh Pak Itam tanpa mau menyebutkan nama perusahaan kapal tersebut, informasi yang berhasil di himpun dilapangan KM Purnama SL GIPMLM tadinya akan beroperasi mencari timah di perairan Pekajang Kecamatan Lingga Kabupaten Lingga pada satu tahun yang lalu.
Namun karena proses perizinan tak juga tuntas kapal tersebut akhirnya berlabuh atau lego jangkar di perairan Kote Kecamatan Pesisir, akibat tidak juga beroperasi pihak perusahaan akhirnya merumahkan sejumlah pekerjanya dan hanya tinggal pak itam yang di pertahankan oleh perusahaan dengan tugas menjaga kapal, diduga mengalami kebocoran yang cukup serius kapal yang dulunya beroperasi di kabupaten Karimun tersebut akhirnya miring dan nyaris tengelam, meski tidak ada korban jiwa namun akibat kejadian tersebut perusahaan kapal menderita kerugian ratusan tuju rupiah.”Barang-barang tak ada yang bisa di selamatkan semuanya tengelam, saat ini kita hanya menunggu orang thailan itu datang dan pekerjaan akan kembali di lanjutkan.”imbuh pak itam.
Kepala Desa Kote Anwar mengaku meski masyarakat tidak di rugikan dengan adanya kapal yang nyaris tengelam di daerahnya, namun keberadaan kapal tersebut cukup menganggu pemandangan, Anwar mengaku sudah pernah di panggil Bupati Lingga Alias Wello Sip dan sejumlah pihak terkait masalah tersebut.Meski tidak memberikan batas waktu pada pihak perusahaan untuk mengangkat bangkai kapal tersebut namun Kepala Desa ini berharap agar kapal tersebut dapat segera di pindahkan.”Memang kita tidak rugi, namun karena lokasi kapal yang tak tauh dari pemukiman warga kita merasa resah.”imbuh Anwar. (jhony)