Ketua FKD, Harmanto menyatakan dukungan terwujudnya pemilu damai 2019 bersama Ketua DPRD Natuna Yusripandi, dan Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti, Foto : DR

Batamxinwen, Natuna – Terkait pemberitaan di salah satu media tentang Forum Kepala Desa (FKD) Kabupaten Natuna yang akan memboikot Pemiu 2019, Ketua FKD, Harmanto, menegaskan jika kalimat pemboikotan itu hanya merupakan dinamika dari sebuah forum rapat yang berlangsung panas.

“Kami jajaran Kades Natuna menyatakan siap mendukung pemilu damai 2019,” kata Harmanto di Kantor DPRD Natuna untuk menjelaskan dan menklarifikasi ucapan pemboikoton pemilu itu, Kamis (27/9).

Menurut Harmanto, kalimat pemboikotan pemilu itu terlontar saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara FKD se-Kabupaten Natuna dan Pemerintah Kabupaten Natuna dengan DPRD Nartuna, Rabu (26/9), yang membahas tentang realisasi Alokasi Dana Desa (ADD).

Harmanto tidak menampik adanya ancaman. Namun, ancaman itu adalah untuk menutup Kantor Kepala Desa, dan itu itu tertera sebagai salah satu pernyataan sikap FKD dalam RPD.

Ditegaskan Harmanto, FKD sama sekali tidak punya maksud dan keinginan untuk memboikot Pemilihan Umum 2019 mendatang. Karena hal itu tidak pernah menajdi bagian diskusi dan pembahasan FKD selama ini.

“Tapi, kalaupun ada suara ancaman boikot terhadap pemilu dari anggota FKD pada acara itu, saya rasa itu merupakan dinamika sebuah forum rapat yang berlangsung panas. Saya yakin itu hanya sebuah sebuah kesilapan kata,” ujarnya.

Dijelaskan Harmanto, kedatangan FKD dalam RDP Rabu lalu itu, murni untuk mempertanyakan penyaluran ADD tanpa ada tendensi lain.

“Maksud kami meminta RDP dengan dewan dan pemerintah cuma satu yakni kami ingin dana ADD segera dialokasikan karena kami sudah kepayahan membangun di desa. Itu saja maksud dan tujuan kami,” tegasnya.

Ketua DPRD Natuna, Yusripandi, menanggapi ucapan boikot pemilu itu sebagai sebuah ucapan yang terdorong rasa emosi, dan hanya bersifat sesaat.

“Makanya tidak ada tanggapan apapun mengenai ucapan itu dalam forum rapat. Dan saya yakin tak ada pak Kades yang mau memboikot pemilu,” ujar Yusripandi.

Di kesempatan yang sama, terkait ADD yang dipertanyakan FKD, Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti, mengaku akan berupaya keras memenuhi permintaan itu. Sedangkan terkait ucapan boikot pemilu yang sudah terlontar dan dikutip oewarta hingga menjadi sebuah berita, Ngesti mengingatkan, “Kita harus berhati-hati dalam berujar dan bersikap,” katanya. (RD)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here