Batamxinwen, Batam – Sebanyak 30 orang perwakilan dari Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perempuan Tani (Pertani) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Propinsi Kepri mengikuti Sosialisasi Peraturan Organisasi (PO) dan Konsolidasi Munas.
Ke 30 orang tersebut merupakan pengurus DPC Pertani yang berasa dari tujuh kabupaten kota di Propinsi Kepri . Para delegasi, diantaranya ada yang merupakan Ketua DPC Pertani HKTI, yaitu antara lain DPC Pertani HKTI Kota Batam, DPC Pertani HKTI Bintan, DPC Pertani HKTI Tanjungpinang, DPC Pertani HKTI Natuna, DPC Pertani HKTI Lingga, DPC Pertani HKTI Anambas dan DPC Pertani HKTI Karimun.
Ketua DPD Pertani HKTI Propinsi Kepri Rina Safitri SH MH hadir dalam pembukaan bersama dua pengurus DPP Pertani Pusat yang hadir sebagai pembicara dalam kegiatan Sosialisasi PO dan Konsolidasi Munas . Mereka berdua yaitu Wakil Ketua DPP Pertani HKTI Dra Endang Sulastri MM dan Dr Nurdeni MSi selaku Ketua Bidang OKK DPP Pertani HKTI .
Acara digelar di Devina Hotel , Tanggal 7 – 9 Juli 2023 itu diikuti kurang lebih sekitar 30 orang . Peserta yang mengikuti rangkaian acara di Batam itu berasal dari Pengurus dari DPC Pertani HKTI yang berasal dari 7 Kabupaten Kota yang ada di Propinsi Kepri.
Ketua DPD Pertani HKTI Kepri Rina Safitri mengatakan kegiatan ini dalam rangka menambah pengetahuan dan menselaraskan jalannya roda organisasi dengan pemahaman tugas pokok dan fungsinya.
“Ini acara sosialisasi Peraturan Organisasi dan Konsolidasi Munas. Kedua acara ini juga disampaikan dua pengurus DPP Pertani HKTI sekaligus kunjungan dari DPP pusat dalam acara pembahasan Munas tahun 2023,” ujar Rina Safitri saat memuka acara .
Rina Safitri yang saat ini juga aktif di perkumpulan Paguyuban Wargo Ponorogo (Pawargo) Kota Batam juga mengharapkan kehadiaran dua narasumber dari Pengurus DPP Pertani HKTI ini dapat memberikan penderahan kepada semua jajaran pengurus di DPD Pertani HKTI Propinsi Kepri maupun DPC Pertani HKTI di tiap kabupaten kota di Kepri.
“Kami berharap setelah usainya acara ini, supaya setiap yang menjadi pengurus baik di tingkat DPD atau DPC di Kabupaten Kota di Kepri bisa menambah pengetahuan dan pemahaman soal Peraturan Organisasi,” ujar Rina Safitri.

“Jadi kami melaksanakan sosialisasi ini di beberapa provinsi tidak hanya di Kepri. Kami mengadakan sosialisasi dengan tujuan PO ini dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai yang ada di PO itu sendiri,”jelas Endang Sulastri.

Endang menyebutkan karena PO tersebut dirumuskan pada saat Munas jadi tidak dibuat oleh DPP pusat sendiri, jadi tetap ada kontribusi juga dari seluruh DPD Pertani HKTI seluruh Indonesia.
“Untuk persiapan Munas yang akan datang, dari DPD Pertani HKTI kami minta untuk memberikan masukan-masukan ataupun gagasan apa yang bisa dirumuskan nanti di dalam Munas. Karena Munas itu kan juga nanti salah satu agendanya adalah memilih Ketua Umum,” imbuh Endang Sulastri.

Sementara itu , Ketua Bidang OKK DPP Pertani HKTI Dr Nurdeni MSi memaparkan tentang materi yang disampaikannya sesuai dengan tupoksinya yang saat ini dipercaya oleh Ketua Umum Pertani HKTI Dian Novita Susanto, sebagai Ketua Bidang OKK di DPP Perempuan Tani HKTI.
“Sudah menjadi kewajiban dan agenda kami salah satunya adalah Sosialisasi PO dan Konsolidasi Munas. Sosialisasi PO ini penting karena PO ini adalah sebagai pedoman organisasi supaya pengurus tidak kehilangan arah,” ujar Nordeni memulai .
Lanjut dia, ketika ada pedoman yang notabene peraturan organisasi ini diturunkan dari AD ART HKTI. Kenapa? Karena Pertani ini merupakan bagian integral dari HKTI yang notabene sebagai organisasi Induk.
“Kami mempunyai kewajiban untuk menurunkan turunan dari AD ART menjadi peraturan organisasi (PO) sebagai bekal Pertani Indonesia menjadi koridor untuk melaksanakan program kerjanya,” kata Nurdeni.
Dalam Munas ada tiga agenda ini dalamnya karena Munas merupakan kebijakan tertinggi. Tiga agenda itu pertama pembahasan peraturan organisasi dengan mengadakan sosialisasi ke seluruh DPD di Indonesia, Program Kerja dan Pemilihan Ketua Umum.
“Saya sampaikan adalah isi peraturan organisasi (PO) yang sehari-harinya banyak digunakan substansi substansinya. Dan ini semua kami sosialisasikan dan kami bahas adalah untuk sebagai bahan perbaikan ke depan. “Karena menghadapi Munas,” lanjut dia . (red)