BatamXinwen, Batam – Rencana kedatangan Ratna Sarumpaet, yang hendak menghadiri Presidium Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) di Kota Batam, Minggu (116/09), mendapat penolakan dari ratusan massa dari sejumlah Organisasi kemasyarakatan (Ormas), Forum kepemimpinan Mahasiswa Kepri, FKPPI dibawah payung Melayu Raya.
Gabungan Ormas tersebut menggelar unjuk rasa di simpang pintu keluar kawasan Bandara Hang Nadim, Kota Batam. Mereka meminta Ratna Sarumpaet, untuk kembali ke Jakarta.
Dalam aksi itu, pendemo membawa sejumlah spanduk yang bertuliskan tolak kelompok sara dan provokasi, jangan ada provokator di bumi Melayu, menolak kelompok provokasi Ratna Sarumpaet. Mereka juga menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Pantauan dilapangan, pendemo meminta setiap pengenda mobil yang keluar dari dalam Bandara untuk membuka kaca. Hal itu dilakukan karena mereka tidak mau kecolongan kedatangan Ratna Sarumpaet di Kota yang dikenal sebagai Bandar Dunia Madani itu.
Kordinator aksi dari Forum Kepemimpinan Mahasiswa Kepri, Edo Andrean, mengatakan aksi yang mereka lakukan ini karena kedatangan Aktivis perempuan itu dinilai dapat mengadu domba masyarakat di Kota Batam.
“Batam selama ini sudah kondusif dan aman. Jangan sampai masyarakat di adu domba dan bisa memecah belah kerukunan yang sudah terjadi selama ini,” ujar Edo.
Untuk itu, sambung Edo, pihaknya meminta Ratna Sarumpaet kembali ke Jakarta. Namun, jika tetap memaksa masuk ke Kota Batam. Maka jangan disalahkan kalau terjadi hal yang tidak kondusif.
“Jika beliau tetap memaksa, jangan salahkan kalau kami mengambil tindakan tegas yang membuat Batam jadi tidak kondusif,” kata Edo.
Hingga berita ini diunggah, ratusan massa masih menjalankan aksinya di pintu keluar kawasan Bandara Hang Nadim. Aksi mereka juga mendapat penjagaan ketat dari pihak Kepolisian dari Polda Kepri dan Polresta Barelang. (ias)