BatamXinwen, Jakarta – Pangsa pasar apartemen di Batam terus menunjukkan tren positif. Kondisi ini boleh jadi efek dari terintegrasinya kawasan ekonomi regional Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir 2015 lalu.
Hasilnya, pertumbuhan bisnis di segitiga emas Batam–Singapura–Johor kian berlangsung pesat. Harga properti di kawasan ini pun merangkak naik.
Kendati sama-sama naik, namun harga properti di Batam terbukti masih jauh lebih murah jika dibandingkan Singapura atau Johor. Selisihnya bisa mencapai 8–10 kali lipat, terutama untuk apartemen.
Batam sendiri masih menyediakan pilihan apartemen dengan harga di bawah Rp1 miliar. Inilah kondisi yang tidak mungkin konsumen temukan saat mencari hunian di Singapura atau Johor.
Bahkan untuk sebuah flat atau apartemen tipe studio berukuran paling kecil sekalipun.
Pangsa pasar yang baik turut dirasakan PT Ciputra Residence dalam pemasaran Mega Superblock CitraPlaza Nagoya, Batam.
Tidak butuh waktu lama, hanya dalam waktu enam jam sudah berhasil menjual 100 unit apartemen.
Ada tiga tipe unit yang ditawarkan mulai dari studio, satu kamar tidur dan dua kamar tidur, dengan harga antara Rp500 juta – Rp1 miliaran.
Menurut Doni Priambodo selaku General Manager CitraPlaza Nagoya sebagaimana dilansir liputan6, suksesnya penjualan tidak terlepas dari pergeseran orientasi hunian masyarakat Batam dari rumah tapak (landed house) ke hunian bertingkat (high-rise building) di tengah kota.
Perubahan orientasi tempat tinggal masyarakat juga disebabkan meningkatnya wawasan masyarakat Batam tentang keunggulan membeli apartemen.
Selain nyaman dan praktis untuk ditinggali, juga bisa menjadi instrumen investasi yang menguntungkan.
“Sejak diperkenalkan akhir tahun 2017 kemarin, proyek ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat Batam dan sekitarnya. Selain konsep, lokasi yang berada di pusat perbelanjaan kawasan Nagoya Batam juga menjadi daya tarik,” katanya.
Menariknya, kawasan mix-used seluas 6,3 hektare ini pun tidak hanya diminati masyarakat Batam, melainkan juga dari luar termasuk warga negara asing (WNA) asal Singapura dan Malaysia.
Ciputra optimis, di semester pertama tahun ini sebanyak 708 unit apartemen di tower pertama akan habis terjual. Di mana saat ini penjualan sudah mencapai 75 persen.(*)