BatamXinwen, Batam – Viralnya video perkelahian siswi yang di duga dilakukan oleh dua murid sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Tanjungpinang ini, membuat banyak kalangan menghelus dada.

Dari masyarakat sampai Pejabat pemerintah Banyak yang berpendapat, hingga mengecam aksi tidak terpuji itu, mengingat keduannya masih duduk dibangku SMP.

Ketua dewan pendidikan kota Batam, Sudirman Dianto, mengatakan, secara pribadi kejadian itu sangat memperihatinkan. Lebih juh, untuk peserta didik di Kota Batam Pihaknya akan memberikan bimbingan serta selalu melakukan kunjungan terhadap sekolah, agar prilaku seperti itu tidak terjadi lagi.

“Dan semua pihak harus ambil langkah strategis agar generasi kita mendapatkan perhatian lebih dalam hal penanaman nilai Budi pekerti,” ucapnya, Sabtu (1/9).

Selain itu, Ia menilai kurangnya pantauan orang tua sangat berpotensi prilaku serupa akan terjadi. Mengingat rekaman video tersebut terjadi diluar lingkungan sekolah.

“Meski begitu, Agar tidak terjadi dikemudian hari, peran seluruh element tenaga pendidik juga sangat diperlukan,” katanya.

Ia juga mengharapkan, kedepannya program pemerintah untuk meningkatkan metode pembelajaran yang lebih menekankan makna budi perkerti akan dilaksanakan.

“Supaya semua permasalahan tersebut harus diselesai dengan cara yang baik pula. Dalam hal ini kita meminta kepada pihak sekolah menanamkan pendidikan berkarakter,” katanya.

Meski sebelumnya, video perkelahian dua siswi SMP Negeri di Tanjungpinang itu, telah ditindak lanjuti oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tanjungpinang.

Selain itu, Kepala Disdik Tanjungpinang, Dadang menyampaikan sangat menyayangkan aksi tidak terpuji itu terjadi dan diabadikan menggunakan ponsel. Ia mengatakan, semua murid yang terlibat dalam video perkelahian itu telah mendapat hukuman dari pihak sekolah.

“Kita telah memberikan sanksi kepada murid-murid tersebut,” kata Dadang.

Sanksi kedua siswi yang terlibat adu jotos itu, mengikuti pembinaan selama satu pekan dan mendapat pengawasan ketat dari Guru Konselor Pendidikan dan Guru Agama selama proses belajar mengajar. (pca)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here