Wahyu Wahyudin Dorong Anak Pulau Hinterland Bisa Bersekolah di Kota Batam

Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin (kanan).

Batamxinwen, Batam  – Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi Kepri agar dapat memberikan kuota pendidikan untuk anak-anak pulau (hinterland) supaya bisa bersekolah di kota Batam salah satunya di SMK Negeri I Batam.

Desakan itu ia sampaikan supaya adanya kesetaraan hak serta pemerataan pendidikan yang sama untuk seluruh generasi penerus bangsa diseluruh wilayah Indonesia tanpa ada dibeda-bedakan.

“Saya mendorong anak-anak pulau disekitar kota Batam seperti dari Galang dan Bulang mendapatkan kuota pendidikan untuk bisa bersekolah di sekolah SMK Negeri 1 Batam,” ujar Wahyu melalui pesan yang dikirimkan melalui aplikasi WhatsApp kepada media ini, Rabu (12/7/2023) sore.

Menurutnya, pola yang bisa dilakukan oleh pemerintah ialah melalui program beasiswa pendidikan. Dan, jumlahnya minimal 20 orang siswa pertahun ajaran baru.

“Minimal 20 orang anak-anak dari hinterland bisa mendapatkan beasiswa,” sebutnya.

Kemudian, maksud dan tujuan diberikannya kuota pendidikan dan beasiswa untuk anak-anak dari pulau sekitar Batam yakni supaya anak-anak itu bisa merasakan pendidikan yang lebih baik di kota Batam.

Lanjutnya, mengenai sarana dan prasarana untuk tempat tinggal anak-anak pulau di kota Batam, Wahyu menyarankan supaya pihak sekolah bisa menyediakan mess untuk dijadikan tempat tinggal anak-anak tersebut.

Dia pun berharap program ini bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh keluarga-keluarga yang berada di pulau-pulau disekitar kota Batam.

Apalagi lanjutnya, saat ini kondisi perekonomian masyarakat di pulau-pulau yang mayoritas pekerjaannya adalah nelayan mengalami kesulitan karena susahnya mendapatkan ikan.

Dia berharap, dengan diberikannya kesempatan kepada anak-anak hinterland untuk bisa mendapatkan pendidikan yang layak di kota Batam, dapat mengangkat derajat keluarga dimasa yang akan datang.

Terpisah, Kepala Sekolah SMK Negeri I Batam, Deden Suryana menyambut baik dan sangat memdukung atas upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia melaui pendidikan.

Menurutnya, pada saat kewenangan SMK berada dibawah Pemerintah Kota Batam pada rentang waktu 2005 sampai dengan 2010 sudah pernah diberikan kesempatan kepada masyarakat hinterland mendapatkan pendidikan di SMK Negeri I Batam.

Dikatakannya, pada saat itu ada dukungan mess atau asrama dan juga beasiswa dari Pemerintah Kota Batam untuk anak-anak hinterland.

Kemudian, anak-anak hinterland yang sudah lulus sekolah tersebut sudah bekerja dan banyak diserap oleh dunia industri yang sesuai dengan jurusan yang dipilihnya di SMK Negeri I Batam.

Selain itu, tidak sedikit juga anak-anak hinterland itu yang melanjutkan pendidikannya dengan cara kuliah di universitas-universitas terkenal di seluruh Indonesia.

“Banyak juga anak-anak hinterland itu yang berwirausaha di kota Batam,” imbuhnya.

Selanjutnya, seiring berjalannya waktu, sekitaran tahun 2010 hingga sekarang, program beasiswa untuk anak-anak hinterland itu tidak berkelanjutan alias mandek.

Dampaknya, mess ataupun asrama untuk anak-anak hinterland yang ada di SMK Negeri I Batam itu rusak dan terbengkalai.

“Mengingat anggaran untuk beasiswa dan asrama tempat tinggal anak-anak hinterland tidak lagi dianggarkan, hingga kini mess tersebut terbengkalai dan dibiarkan begitu saja,” sebutnya.

Maka dari itu lanjut Deden, seandainya program ini akan dijalankan kembali oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui DPRD Kepri, pihaknya sangat menyambut baik rencama itu.

“Kami siap mendukung dan memfasilitasi jika program itu kembali dilaksanakan oleh pemerintah,” ucapnya.

Masih menurut Deden, salah satu bentuk dukungan sekolah terhadap program yang akan dijalankan itu, setiap Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) pihaknya akan menyediakan kuota khusus untuk anak-anak hinterland.

“Untuk PPDB tahun ini aja kami sudah menerima siswa hinterland lebih kurang sepuluh orang,” ujarnya.

Pihaknya berharap rencana peningkatan kualitas SDM dibidang pendidikan untuk anak-anak hinterland bisa segera direalisasikan. Memgingat anggaran untuk renovasi mess atau asrama membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

“Kami berharap pak Wahyu (Wahyu Wayudin) bisa mewujudkan dan merealisasikan rencana itu,” pungkasnya. (red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini