BATAMXINWEN.COM– Lingga: Warga Desa Maruk Tua Kecamatan Singkep Barat Kabupaten Lingga akhirnya kini memiliki jembatan penghubung yang pada bulan September Tahun 2016 lalu sempat terputus atau hilang sekitar 60 meter, jembatan yang di berinama jembatan anak tiri sempat menjadi firal atau pembicaraan di dunia maya.
”Berdasarkan keinginan masyarakat dan musyawarah dengan perangkat desa, akhirnya kita sepakati jembatan tersebut kita kasih nama jembatan anak tiri.”ujar Kepala Desa Maruk tua Safarudin Senin (13/3).
Diterangkan Safarudin pemberian nama tersebut tidak ada maksud apa-apa hal ini semata-mata karena warga yang berkeinginan untuk memberi nama jembatan kayu yang merupakan swadaya dari masyarakat Maruk Tua dengan panjang kurang lebih 220 meter tersebut, ditambahkan mantan Ketua BPD Desa Maruk Tua ini sebelum melakukan pembangunan dengan dana swadaya tersebut pihaknya sudah pernah menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Lingga, namun karena tidak ada respon maka warga berinisiatif untuk melakukan pembangunan dengan cara swadaya.
”Jembatan itu menjadi urat nadi warga sebab disitulah satu-satu nya akses untuk perekonomiannya,sosial nya.Pokok nya, semuanya di situ.â€Papar Kades Marok Tua.
Jas (29) warga Maruk tua menuturkan, dirinya memang sudah melihat adanya plang nama jembatan Maruk Tua yang di bangunan dengan dana swadaya tersebut, namun pria yang kerja serabutan ini sama sekali tidak menyangka bahwa plang nama jembatan tersebut benar-benar akan di pasang oleh pihak perangkat Desa, Jas mengaku mungkin warga dan perangkat Desa yang lain sudah kesal benar dengan pemerintah Kabupaten Lingga sebab tidak juga melakukan pembangunan jembatan tersebut.
”Kita ini hanya warga kecil pak, ikut aja apa kata pak kades,”imbuhnya. Jembatan Maruk yang memiliki panjang kurang lebih 220 meter tersebut pada bulan September 2017 lalu di terjang dengan angin puting beliung hingga mengakibatkan jembatan penghubung dengan bahan dari kayu tersebut hilang sekitar 60 meter, padahal jembatan tersebut sangat di butuhkan oleh kurang lebih 700 kepala keluarga yang tingga di Desa Maruk Tua.
Kepala Desa Maruk Tua dan perangkat sudah berupaya untuk melalukan pembangunan dengan menjumpai pihak Kecamatan, anggota DPRD dan Badan Penanggulangan Bencana meminta untuk di carikan solusi agar jembatan tersebut dapat berfungsi kembali. (jhony prasetya)